Kementerian kesehatan di Gaza, yang dikelola Hamas, Senin (20/11) mengatakan 200 pasien dievakuasi dari sebuah rumah sakit dengan bantuan Palang Merah, hanya beberapa jam setelah rumah sakit tersebut dihantam serangan mematikan Israel.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra mengatakan kepada AFP bahwa 200 orang dievakuasi dari rumah sakit Indonesia di Jabaliya dan dibawa dengan bus ke rumah sakit Nasser di Kota Khan Younis, di Gaza selatan. “Tentara Israel mengepung rumah sakit Indonesia,” ungkapnya.
“Kami khawatir hal yang sama akan terjadi di sana seperti yang terjadi di Al-Shifa,” tambahnya, merujuk pada rumah sakit terbesar di Gaza yang telah digeledah pasukan Israel sejak Rabu (15/11) lalu.
Proses evakuasi rumah sakit berkapasitas 140 tempat tidur yang berdekatan dengan kamp pengungsi Jabaliya itu dilakukan dengan berkoordinasi dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC), katanya. Evakuasi itu dilakukan atas persyaratan yang ditetapkan oleh dokter setelah Israel menyerang ambulans di Gaza utara, yang diklaim digunakan oleh militan Hamas.
“Masih ada 400 pasien di rumah sakit dan kami bekerja sama dengan ICRC untuk melakukan evakuasi,” katanya, sambil menunjukkan bahwa “sekitar 2.000 pengungsi” berada di dalam dan sekitar rumah sakit.
Sebelumnya, pemerintahan Hamas melaporkan bahwa puluhan tank dan kendaraan lapis baja dikerahkan di sekitar pinggiran rumah sakit dan melepaskan tembakan ke arah fasilitas tersebut.
Salah seorang wartawan AFP di Khan Younis melihat dua bus tiba di rumah sakit Nasser ditemani Palang Merah.
Pada Senin pagi, Qudra mengatakan, serangan Israel terhadap sebuah rumah sakit telah menewaskan 12 orang, termasuk pasien dan rekan mereka, serta melukai puluhan lainnya. [rd/es]
Forum