Kenya telah mendeportasi kelompok warga Taiwan lainnya ke China setelah tindakan yang serupa menyebabkan Taiwan menuduh China melakukan penculikan.
Berbicara hari Selasa pimpinan Kementrian Luar Negeri Taiwan untuk Asia Barat dan Afrika, Antonio Chen mengatakan 37 warga Taiwan dibawa ke sebuah pesawat China untuk penerbangan dari Nairobi, ibukota Kenya menuju China daratan.
Chan mengatakan 15 warga Taiwan menolak untuk meninggalkan kantor polisi menuju bandara sehingga polisi Kenya menembakkan gas air mata di penjara itu dan memecah dinding untuk memaksa kelompok itu keluar
37 warga Taiwan hari Selasa (12/4) di deportasi bersama delapan warga lainnya yang dideportasi sebelumnya, ditangkap di Kenya tahun 2014 atas tuduhan melakukan kejahatan dunia maya. Pengadilan Kenya membantah tuduhan-tuduhan itu dan memberi tahu kelompok itu diberi waktu 21 hari untuk meninggalkan Kenya.
Krisis sekarang ini berawal dari perjuangan Taiwan selama berpuluh-puluh tahun untuk bisa diakui sebagai entitas berbeda dan terpisah dari kekuasaan China. Meski demikian China masih mengaku Taiwan adalah bagian dari wilayahnya, demikian juga umumnya pemerintah di seluruh dunia termasuk pemerintah Kenya.
Ketika ditanya oleh VOA apakah pemerintah Kenya berkonsultasi dengan pemerintah Taipei menjelang pendeportasian itu, juru bicara Kementrian Luar Negeri Kenya, Mwenda Njoka mengatakan bahwa negaranya tidak punya hubungan diplomatik dengan Taiwan. [my/al]