Kepala Dinas Pos AS hari Jumat (21/8) akan bersaksi di hadapan Komite Senat untuk Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintah yang dikuasai Partai Republik, demikian menurut juru bicara panel, Selasa (18/8). Kepala kantor pos Louis DeJoy menghadapi kecaman bipartisan yang mengatakan ia telah membuat perubahan yang memperlambat pengiriman surat hanya beberapa bulan sebelum pemilu presiden 3 November.
Kepala kantor pos yang mulai menjabat Juni lalu, sebelumnya sepakat untuk bersaksi Senin depan di hadapan Komite Pengawas DPR yang dikuasai Partai Demokrat.
Kesaksian DeJoy yang tertunda itu terjadi sementara jutaan orang Amerika yang takut memberikan suara di tempat-tempat pemungutan suara karena pandemi virus corona, bersiap untuk memberikan suara melalui pos dalam pemilihan 3 November. Keterlambatan ini, meningkatkan kekhawatiran bahwa kantor Pos tidak akan bisa menangani secara tepat waktu dan mengantisipasi lonjakan pengiriman surat suara yang akan mencapai rekor.
Panel Senat itu mengatakan sidang kesaksian deJoy akan meneliti "keuangan dan operasi Dinas Pos Amerika selama COVID-19 dan pemilu mendatang."
Sehari menjalang kehadiran DeJoy di depan komite Senat, Partai Demokrat di DPR berencana melakukan pemungutan suara untuk membatasi perubahan yang menurut mereka akan menghambat pemrosesan surat suara dan memberikan dana tambahan $25 miliar untuk kantor pos.
Ketua DPR Nancy Pelosi memanggil DPR yang sedang reses musim panas untuk bersidang hari Minggu guna melakukan pemungutan mengenai pendanaan Dinas Pos dan membatalkan perubahan yang dilembagakan oleh DeJoy yang menurut mereka bisa membuat surat suara yang dikirim tidak tiba di kantor pemilihan di seluruh negeri tepat pada waktunya untuk diperhitungkan dalam pemilu. [my/ii]