Seorang pejabat tinggi PBB mengatakan ia yakin kedua belah pihak dalam perang saudara di Suriah telah melakukan kejahatan perang, dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memerintahkan penyelidikan resmi oleh Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag.
Komisaris Tinggi HAM PBB Navi Pillay berbicara hari Jumat setelah membriefing Dewan Keamanan. Seruannya lagi untuk melakukan investigasi menambah suara bagi petisi oleh 58 negara yang menyerukan dilakukannya penyelidikan kejahatan perang dalam konflik 22-bulan itu.
Rusia dan Tiongkok telah memveto upaya-upaya terakhir oleh dewan untuk mengambil tindakan, dan Kementerian Luar Negeri Rusia pekan ini mengatakan penyelidikan oleh Pengadilan criminal yang berbasis di Den Haag itu akan "tidak tepat waktu dan kontraproduktif."
Duta Besar Inggris Mark Lyall Grant hari Jumat mengakui ada perpecahan dalam dewan, dan karenanya mungkin tidak setuju dilakukan penyelidikan.
PBB mengatakan setidaknya 60.000 orang telah tewas dalam konflik itu, dan Pillay mengatakan Jumat bahwa warga Suriah melihat situasi itu "sebagai PBB tidak melaksanakan tanggung jawabnya untuk melindungi para korban."
Dalam perkembangan terkait, media pemerintah Suriah menyatakan sebuah roket menghantam sebuah gedung di kota Aleppo, di bagian utara Suriah, Jumat, dan menimbulkan sejumlah korban.
Tayangan video di televisi pemerintah memperlihatkan sebagian besar bangunan itu runtuh, dan para petugas medis sedang mengeluarkan mayat-mayat dari tengah reruntuhan. Jumlah korban tewas dan luka-luka belum dapat diketahui segera.
Media pemerintah menuding serangan itu dilakukan kelompok teroris, istilah yang kerap digunakan untuk menyebut pemberontak dalam pemberontakan selama 22 bulan menentang Presiden Bashar al-Assad. Tetapi para aktivis menyatakan pemerintah melancarkan serangan udara militer di kawasan itu.
Komisaris Tinggi HAM PBB Navi Pillay berbicara hari Jumat setelah membriefing Dewan Keamanan. Seruannya lagi untuk melakukan investigasi menambah suara bagi petisi oleh 58 negara yang menyerukan dilakukannya penyelidikan kejahatan perang dalam konflik 22-bulan itu.
Rusia dan Tiongkok telah memveto upaya-upaya terakhir oleh dewan untuk mengambil tindakan, dan Kementerian Luar Negeri Rusia pekan ini mengatakan penyelidikan oleh Pengadilan criminal yang berbasis di Den Haag itu akan "tidak tepat waktu dan kontraproduktif."
Duta Besar Inggris Mark Lyall Grant hari Jumat mengakui ada perpecahan dalam dewan, dan karenanya mungkin tidak setuju dilakukan penyelidikan.
PBB mengatakan setidaknya 60.000 orang telah tewas dalam konflik itu, dan Pillay mengatakan Jumat bahwa warga Suriah melihat situasi itu "sebagai PBB tidak melaksanakan tanggung jawabnya untuk melindungi para korban."
Dalam perkembangan terkait, media pemerintah Suriah menyatakan sebuah roket menghantam sebuah gedung di kota Aleppo, di bagian utara Suriah, Jumat, dan menimbulkan sejumlah korban.
Tayangan video di televisi pemerintah memperlihatkan sebagian besar bangunan itu runtuh, dan para petugas medis sedang mengeluarkan mayat-mayat dari tengah reruntuhan. Jumlah korban tewas dan luka-luka belum dapat diketahui segera.
Media pemerintah menuding serangan itu dilakukan kelompok teroris, istilah yang kerap digunakan untuk menyebut pemberontak dalam pemberontakan selama 22 bulan menentang Presiden Bashar al-Assad. Tetapi para aktivis menyatakan pemerintah melancarkan serangan udara militer di kawasan itu.