Negosiator utama nuklir Iran, Ali Bagheri Kani, melakukan perjalanan ke Wina pada hari Rabu (3/8) untuk mengadakan pembicaraan guna menghidupkan kembali pakta nuklir 2015, kata juru bicara kementerian luar negeri Iran. Ditambahkan bahwa Teheran siap untuk mencapai kesepakatan yang menjamin hak-haknya.
“Bagheri Kani akan meninggalkan Teheran dalam beberapa jam ... Dalam putaran pembicaraan ini, yang akan diadakan seperti biasa dengan koordinasi Uni Eropa. Ide-ide yang disajikan oleh berbagai pihak akan dibahas,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menurut media pemerintah.
Bulan lalu, diplomat tertinggi Uni Eropa Josep Borrell mengatakan dia telah mengusulkan rancangan teks baru untuk menghidupkan kembali kesepakatan yang mengharuskan Iran mengekang program nuklirnya dengan imbalan bantuan berupa pelonggaran sanksi ekonomi.
Kesepakatan itu tampaknya hampir berhasil dihidupkan kembali pada Maret setelah 11 bulan pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan pemerintahan Presiden Joe Biden di Wina.
Tetapi kebuntuan atas berbagai masalah seperti desakan Teheran agar Washington menghapus Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dari daftar Organisasi Teroris Asing (FTO) telah menghentikan kemajuan.
Pembicaraan tidak langsung yang dimediasi Uni Eropa antara Bagheri Kani dan utusan khusus Amerika untuk Iran, Rob Malley, itu, yang bertujuan mengatasi kebuntuan tentang bagaimana menyelamatkan pakta nuklir 2015, berakhir pada Juni lalu di Qatar tanpa kemajuan. [lt/ka]
Forum