Banyak warga Amerika khawatir untuk memberikan suara di tempat-tempat umum dalam masa pandemi virus corona. Akibatnya, pemungutan suara melalui pos diperkirakan akan melonjak dalam beberapa minggu mendatang menjelang pemilihan umum pada 3 November.
Namun, anggota Kongres AS dari Partai Demokrat mengatakan, perubahan baru-baru ini di Layanan Pos Amerika (USPS) dapat menghambat surat suara yang masuk itu dihitung tepat waktu dan mencurigai adanya upaya yang disengaja untuk mengurangi jumlah surat suara yang masuk.
Ketua DPR Nancy Pelosi meminta sidang darurat langka di majelis pada Sabtu (22/8). DPR akan memberikan suara untuk RUU yang menyediakan dana $25 miliar guna membantu operasi layanan pos dan kemampuannya mengatasi lonjakan besar dalam pemungutan suara melalui surat (pos).
Kantor pos Amerika adalah badan independen dari cabang eksekutif pemerintah AS yang mengirim hampir 150 miliar surat setiap tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, layanan pos mengalami kerugian pendapatan dan menurunnya jumlah surat, akibat meningkatnya komunikasi melalui online. [ps/pp]
