Pasukan Amerika di Suriah memiliki rencana mengenai penarikan mundur mereka yang banyak diperbincangkan, meskipun besar kemungkinan pasukan itu tidak akan meninggalkan perang melawan kelompok teror ISIS dalam waktu dekat.
Dua ribu tentara Amerika di Suriah yang menjadi bagian dari perang melawan ISIS memiliki “kerangka kerja penarikan mundur yang disetujui,” kata juru bicara Pentagon, Sean Robertson, Senin (8/1), seraya menambahkan bahwa para komandan “kini terlibat dalam pelaksanaan penarikan tersebut.”
“Kerangka kerja tersebut didasarkan pada kondisi dan penarikan pasukan tidak akan berlangsung pada jadwal yang acak,” ujar Robertson.
Robertson mengatakan Pentagon tidak akan membahas hal-hal spesifik, seraya menyebut alasan keamanan, tetapi sejumlah faktor, termasuk cuaca, akan berdampak pada seberapa cepat pasukan akan kembali ke Amerika.
Ia mengatakan Pentagon akan menginformasikan “perkembangan secara berkala mengenai kemajuan yang dicapai terkait persentase perangkat yang dipindahkan dari Suriah.”
Pernyataan mengenai kerangka penarikan yang disetujui itu muncul hanya beberapa jam setelah Presiden Amerika Donald Trump mencuit lewat Twitter, mengritik peliputan media mengenai keputusannya bulan lalu untuk segera memulai penarikan mundur pasukan Amerika dari Suriah. Keputusan yang diumumkan 19 Desember itu mendorong pengunduran diri mantan Menteri Pertahanan Jim Mattis beberapa hari kemudian. [uh]