Presiden Amerika Donald Trump hari Senin (7/1) mencuit di Twitter bahwa ia akan menarik mundur seluruh personil pasukan Amerika yang berjumlah 2.000 orang dari Suriah “dengan laju yang tepat,” seiring melanjutkan perlawanan militer terhadap teroris ISIS.
Dalam cuitannya itu Trump tidak menetapkan jadwal penarikan mundur pasukan dari Suriah dan mengolok-olok apa yang menurutnya “cerita yang sangat tidak akurat” yang dipublikasikan oleh suratkabar yang dijulukinya sebagai “the Failing New York Times,” yang mengatakan ia mundur dari pengumuman yang disampaikannya 19 Desember lalu bahwa ia akan segera menarik pasukan militer dari Suriah. Ketika itu sejumlah pejabat pemerintah Trump memperkirakan penarikan akan berlangsung dalam 30 hari.
Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, dalam perjalanan ke Israel hari Minggu (6/1), mengatakan pasukan Amerika akan tetap berada di Suriah hingga ISIS berhasil dikalahkan, dan bahwa pemerintah Trump telah mendapatkan jaminan dari Turki untuk tidak menarget pejuang Kurdi yang bersekutu dengan pasukan Amerika.
Trump dalam cuitan hari Senin (7/1) mengatakan “tidak berbeda dari pernyataan saya sebelumnya, kami akan mundur secara tepat, ketika pada saat yang sama terus melawan ISIS dan melakukan semua hal lain yang bijaksana dan perlu!”
Sebelumnya ketika mengumumkan penarikan seluruh pasukan militer Amerika dari Suriah, Trump mencuit di Twitter “kita telah mengalahkan ISIS di Suriah, satu-satunya alasan saya untuk tetap membiarkan pasukan berada di sana (Suriah.red) semasa Kepresidenan Trump.”
Trump mengesampingkan pandangan pejabat-pejabat keamanan nasionalnya dan mengejutkan sekutu-sekutu Amerika dengan rencana penarikan mundur seluruh pasukan Amerika dari Suriah, dimana selama ini mereka melancarkan serangan udara terhadap ISIS dan memberi nasehat kepada pejuang-pejuang Kurdi.
Langkah Trump, untuk memenuhi janji semasa kampanye guna menarik pasukan Amerika keluar dari Suriah, memicu kecaman luas terutama dari anggota-anggota faksi Republik di Kongres, dan memicu pengunduran diri Menteri Pertahanan Jim Mattis. (em)