Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS, Nancy Pelosi dari fraksi Demokrat, hari Kamis (9/5) menuduh Presiden Trump dan pemerintahannya setiap hari mengiklankan tindakan mereka menghalang-halangi hukum dengan cara tidak menghiraukan subpoena (panggilan/permintaan paksa) yang diajukan fraksi Demokrat dalam mengawasi presiden, Gedung Putih, dan lembaga pemerintahan.
Pelosi melepaskan serangan kata-kata itu sehari setelah ketua Komite Hukum Dewan Perwakilan mematahkan tentangan fraksi Republik dan setuju menyebut Jaksa Agung William Barr menghina Kongres. Barr tidak mau menyerahkan salinan lengkap yang belum disensor hasil penyelidikan penyelidik khusus Robert Mueller tentang campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden tahun 2016 di Amerika.
Pelosi mengatakan ia setuju dengan ketua Komite Hukum Dewan Perwakilan, Jerrold Nadler bahwa Amerika sedang mengalami krisis konstitusional karena kemacetan terus terjadi antara Trump dan fraksi Demokrat di Dewan Perwakilan. Trump berjanji akan menolak semua subpoena dari fraksi Demokrat menuntut keterangan kesaksian dari para pejabat tinggi pemerintah dan dokumen-dokumen penting. (al)
