"Saya berdoa bagi para korban dan ingin meyakinkan wargayang menangisi mereka yang hilang, kedekatan saya dengan mereka,” kata Paus Fransiskus dalam pernyataan. Arus lumpur yang deras, tanah lumpur dan puing-puing menghantam kota itu Jumat sore setelah hujan deras selama berhari-hari menyebabkan air tiga sungai setempat meluap. Menyapu rumah, jembatan, kendaraan dan pohon-pohon, menyisakan tumpukan patahan kayu terbenam dalam lumpur.
Palang Merah Kolombia menyebut angka kematian resmi 200 dan tidak jelas berapa banyak orang yang masih hilang. Laporan-laporan sebelumnya mengatakan masih ada lebih dari 100 orang yang belum dikatahui nasibnya. Sekurangnya 203 orang cedera dan sekitar 300 kepala keluarga terimbas, kata Palang Merah.
Ketika hujan berhenti, penduduk menuju lokasi bencana mencari anggota keluarga atau berusaha menyelamatkan milik mereka. Sebagian besar kawasan yang terkena paling parah adalah daerah miskin dan padat penduduk karena mengungsi akibat perang saudara selama lima dekade di negara itu.
Marta Ceballos, pedagang kaki lima usia 44 tahun mengatakan tanah longsor menyebabkan ia kehilangan semua miliknya tapi bersyukur keluarganya selamat.
“Menyaksikan bagaimana orang-orang menjerit dan lainnya menangis, lari, berusaha menyelamatkandiri dengan mobil atau motor dan bagaimana mereka terjebak dalam longsoran lumpur. Semuanya terlalu menyedihkan” katanya kepada AFP. "Syukur satu-satunya yang tidak hilang adalah suami, anak perempuan dan keponakan saya," katanya.
Lembaga cuaca nasional Kolombia memperkirakan hujan ringan dan gerimis di kawasan itu hari Minggu. Presiden Juan Manuel Santos dijadwalkan berkunjung ke Mocoa, Ibukota provinsi Putumayo untuk mengawasi upaya-upaya penyelamatan di kawasan hutan lebat itu. Hari Sabtu Presiden Santos menyatakan situasi darurat kesehatan dan keamanan masyarakat guna meningkatkan operasi penyelamatan dan bantuan.
Gubernur Putumayo Sorrel Aroca menyebut peristiwa itu “tragedi tidak terduga” untuk daerah itu. “Ratusan keluarga belum ditemukan dan seluruh kawasan hilang” katanya hari Sabtu.
Seribu personil darurat termasuk tentara dan polisi setempat dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan itu. Mocoa mengalami pemadaman listrik dan air ledeng dan ada laporan warga menjarah toko untuk mencari air botol. Lingkar Pasifik di Amerika Selatan paling keras dilanda bencana banjir dan tanah longsor dalam beberapa bulan terakhir dengan puluhan orangtewas di Peru dan Ekuador.
Perubahan iklim bisa berperan besar pada skala bencana alam seperti ini, kata seorang pejabat senior PBB. [my/al]