Media-media India mengkritik laporan HAM PBB dan menyebutnya keliru dan menggambarkan isinya sebagai konspirasi jahat atau laporan yang dibuat oleh dinas keamanan Pakistan. Laporan setebal 49 halaman itu mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran selama tujuh dasawarsa konflik di Kashmir yang dikelola India dan Pakistan.
Informasi dalam laporan tersebut dikumpulkan melalui pemantauan jarak jauh karena tidak ada pihak yang memberi akses kepada penyidik PBB masuk ke wilayah mereka.
Juru bicara hak asasi manusia Rupert Colville mengatakan komisi HAM PBB sangat kecewa bahwa pihak berwenang India telah menolak laporan itu tanpa memeriksa dan tanpa menanggapi keprihatinannya yang serius . Sebaliknya, ia memberi tahu VOA, laporan telah dikecam oleh pemerintah, partai-partai oposisi, akademisi, media, dan berbagai kelompok masyarakat lainnya.
Colville mengatakan para kritikus telah mengabaikan fakta-fakta laporan, yang ditulis dengan teliti dalam catatan kaki yang merinci semua sumber yang digunakan. Dia mengatakan laporan ini menggunakan informasi yang dapat dipercaya dari organisasi masyarakat sipil terkemuka dan kantor berita Press Trust of India. Ini katanya jelas dikutip dalam 388 catatan kaki dalam laporan itu.
Dia menyebut upaya berkelanjutan untuk mengalihkan fokus dari pelanggaran hak asasi manusia di kedua sisi Garis Kontrol sangat mengganggu. Dia mengatakan tujuan utama laporan itu adalah memberikan suara kepada semua warga Kashmir yang telah terbungkam di tengah-tengah polarisasi politik yang mendalam. [rw/ii]