Perundingan PBB mengenai sebuah kesepakatan untuk mengatasi perubahan iklim berlanjut pada hari Sabtu (13/12), satu hari setelah pembicaraan dijadwalkan berakhir.
Perundingan itu macet karena negara-negara kaya dan negara-negara miskin tidak dapat menyelesaikan perbedaan mereka mengenai siapa yang seharusnya bertanggung jawab memangkas polusi karbon. Bagaimana membagi pengurangan emisi memang sudah lama menjadi sumber pertentangan.
Negara-negara berkembang di konferensi di Lima, Peru, bersikeras mengajukan pandangan lamanya bahwa negara-negara kaya harus menanggung beban lebih besar.
Namun Menlu AS John Kerry, Kamis (11/12), mengatakan bahwa lebih dari setengah emisi dunia yang meningkatkan suhu bumi berasal dari negara-negara berkembang. Ia mengatakan, sudah seharusnya negara-negara itu juga mengambil tindakan.
Para perunding dari 200 negara berusaha untuk membuat kemajuan tepat waktu bagi KTT penting di Paris tahun depan, sewaktu pemerintah berbagai negara berharap mengadopsi sebuah pakta iklim global baru.