Para pemimpin dari beberapa negara akan bertemu di Berlin, Minggu (19/1/2020), dalam upaya meredakan konflik di Libya dan mengembalikan negara itu menuju rekonsiliasi.
Upaya rekonsiliasi di Libya gagal pada April lalu karena meletusnya kekerasan terbaru.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan melawat ke Ibu Kota Jerman untuk bergabung dengan para pemimpin Inggris, Perancis, Jerman dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang berupaya mendamaikan para pemimpin Libya yang saling berselisih. Perdana Menteri yang diakui internasional, Fayez al-Serraj dan Jenderal Renjade Khalifa Haftar juga diundang ke konferensi itu.
Pertemuan ini diselenggarakan oleh Jerman, tetapi sejalan dengan upaya perdamaian yang dilakukan diplomat tinggi PBB untuk Libya, Ghassan Salame.
Tujuannya adalah memperkuat gencatan senjata yang disepakati pekan ini oleh pihak-pihak yang bersengketa, dengan dukungan negara-negara yang berkepentingan di Berlin, dan kemudian menggunakan momentum itu untuk meluncurkan dialog internal antar pihak-pihak di Libya yang inklusif.
Tetapi pada saat Ghassan Salame mencari dukungan internasional untuk mendorong pihak-pihak yang bersengketa menuju perdamaian, intervensi asing telah membuat mereka terus berperang. Beberapa negara telah mengirim senjata ke Libya, termasuk Turki, Mesir, Uni Emirat Arab dan Rusia, yang melanggar embargo senjata PBB terhadap Libya pada 2011. [ps/pp]