Lebih dari seperempat korban itu dilaporkan tewas sejak berlangsungnya gencatan senjata yang banyak diabaikan. Laporan baru dari tim PBB di Ukraina hari Senin (15/12) menyebutkan sedikitnya 1.357 korban tewas tercatat sejak gencatan senjata dimulai awal September, tetapi tim tersebut mencatat bahwa sebagian mungkin tewas sebelum itu.
Menurut laporan itu, 10.322 orang luka-luka di daerah-daerah yang dilanda konflik di Ukraina Timur, di mana lebih dari 5 juta orang menghadapi penderitaan yang kian bertambah. Kalangan yang paling rentan, seperti lansia, anak-anak dan mereka yang sedang dirawat di rumah sakit, terimbas oleh gangguan terhadap layanan sosial dan medis.
Temuan terbaru itu, berdasarkan laporan dari misi pemantau PBB di Ukraina yang beranggotakan 34 orang selama bulan November dan angka-angka lain hingga 12 Desember, menyatakan ofensif besar telah berhenti sejak gencatan senjata, tetapi bentrokan kecil dan pengeboman tanpa pandang bulu terhadap wilayah-wilayah permukiman berlanjut.
Laporan PBB sebelumnya menyatakan konflik antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia di Ukraina Timur semakin kuat karena gagalnya penegakan hukum dan ketertiban di Donetsk, kota terbesar di bawah kekuasaan separatis, dan di daerah-daerah kekuasaan pemberontak di kawasan Luhanks. Laporan itu juga menyebutkan tidak ada kemajuan dalam beberapa penyelidikan HAM terkait dugaan pelanggaran di Kyiv, Kharkiv, dan Mariupol.