Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan demikian hari Kamis (11/12) saat melawat tiga hari ke Australia, sekutu Barat.
Berbicara kepada wartawan, Poroshenko menekankan, jika Rusia menutup perbatasannya dengan Ukraina, "damai dan stabilitas" akan tercipta dalam beberapa pekan.
Ukraina telah berulang kali menuduh Rusia menyuplai senjata dan tentara kepada pemberontak yang memerangi pemerintahan di Kyiv.
Rusia dengan keras menyangkal tuduhan tersebut, seraya menambahkan, tentara Rusia yang berada di wilayah Ukraina adalah atas kemauan mereka sendiri.
Hari Rabu, Ukraina menutup kemungkinan mengadakan perundingan perdamaian pekan ini, dengan mengatakan bahwa pihak pemberontak tidak berminat pada sebuah penyelesaian lewat perundingan.
Perundingan itu semula diduga akan diselenggarakan hari Jumat di Belarus, tetapi Kyiv menimpali, itu adalah tidak mungkin setelah pemberontak separatis melanggar gencatan senjata.