Karena beberapa penyelidikan mengenai campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden tahun 2016 terus berkembang, para anggota parlemen Amerika juga memperingatkan tentang tindakan keras Rusia yang meningkat atas media berita independen dan para wartawannya.
Para anggota Komisi Helsinki Amerika, sebuah badan federal independen yang memantau demokrasi dan HAM di Eropa, mengadakan pertemuan hari Rabu di Gedung Kongres Amerika, untuk membahas ancaman yang tak henti-hentinya yang dihadapi oleh wartawan yang bekerja di Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet lainnya.
Anggota Kongres Steve Chabot mengatakan bahwa mendukung pers yang kuat dan independen di Rusia sangat penting untuk melawan strategi Putin dalam merongrong pengecam di dalam dan luar negeri.
“Dengan menunjukkan demokrasi Amerika kepada rakyat Rusia yang akan dikontrol oleh Putin, kita dapat menyediakan alat untuk pemikiran independen. Ini akan memperkuat jurnalisme independen,” tandasnya.
Amanda Bennett, direktur Voice of America mengatakan, wartawan-wartawan VOA di Moskow telah menghadapi perlakuan semacam itu sejak awal.
"VOA Seksi Bahasa Rusia telah beroperasi sejak tahun 1947, jadi ancaman dan intimidasi bukanlah hal yang baru bagi kami. Tetapi, dalam beberapa tahun terakhir ini, kami melihat peningkatan pelecehan oleh pihak berwenang Rusia, penundaan birokratis yang tidak dapat dijelaskan, dan retorika umum negatif yang semakin meningkat mengenai jurnalisme VOA,” ungkap Bennett.
Anggota Kongres Partai Demokratik Adam Schiff, salah seorang pendiri kelompok bipartisan Kongres yang mendukung kebebasan pers di seluruh dunia, berjanji akan mendukung usaha Broadcasting Board of Governors yang mengawasi Voice of America, untuk menyediakan "platform yang seimbang dan menyeluruh" di wilayah itu. [sp/ii]