Anggota-anggota Kongres Amerika menghimbau pemerintah Myanmar agar memberi akses sepenuhnya kepada jurnalis dan pekerja bantuan untuk pergi ke Rakhine.
“Sangat penting kami punya reporter di lapangan, dan juga bisa menyalurkan bantuan USAID,” kata Ed Royce, ketua komite luar negeri pada Kamis (9/6).
“Karena kalau kehadiran itu terselenggara ini merupakan cek atas kekejaman-kekejaman seperti ini,” tandas Royce.
Royce menambahkan bahwa pemerintah Amerika telah menjanjikan bantuan senilai $ 32 juta, sekitar $ 28 juta diperuntukkan Bangladesh, di mana sekitar 500 ribu warga Rohingya mencari perlindungan sejak Agustus.
Eksodus besar-besaran terjadi setelah pasukan keamanan Myanmar melancarkan sebuah penumpasan kejam sebagai tanggapan atas serangan militan Rohingya.
Patrick Murphy, pejabat senior Amerika untuk Asia Tenggara, mengatakan, Amerika telah mendesak pejabat sipil dan militer Myanmar untuk mengambil langkah guna menghentikan kekerasan, dan anggota DPR Eliot Engel, Demokrat senior di dalam komite, mengatakan, Amerika harus mempertimbangkan pemberlakuan sanksi terhadap militer Myanmar. [jm]
