WASHINGTON DC —
Sehari setelah Presiden Obama berpidato dihadapan rakyat Amerika bahwa ia akan memberi kesempatan bagi diplomasi guna menetralisir ancaman senjata kimia Suriah, anggota Kongres dari Partai Demokrat Jim McGovern mengatakan ia merasa lega.
“Saya senang, tampaknya kita tidak akan berperang. Saya pikir itu adalah hal yang baik dan saya harap proposal Rusia itu akan ditanggapi serius,” ungkap McGovern.
Di Senat, senator John Barrasso dari Partai Republik mengatakan Obama tidak punya banyak pilihan selain meminta Kongres menunda voting untuk otorisasi serangan militer terhadap Suriah.
Ie mengatakan, “Presiden Obama menekan tombol jeda. Saya setuju dengan hal itu karena, jika voting dilakukan di DPR, ia beruntung jika bisa meraih 100 dari total 435 suara. Rancangan UU itu, saya yakin, juga tidak akan lolos di Senat.”
Di Senat, ketua kelompok mayoritas Harry Reid dari Partai Demokrat menegaskan bahwa aksi militer oleh Amerika belum sepenuhnya dikesampingkan.
“Suriah dapat menghindari serangan militer. Tetapi itu membutuhkan langkah yang cepat dan tegas di pihak rezim Assad untuk menyerahkan senjata kimia mereka. Kita memerlukan solusi diplomatik agar berhasil, tetapi hanya dengan omongan tidak berarti hal itu akan tercapai,” kata Reid.
Senator Barrasso juga skeptis bahwa diplomasi akan berhasil. Ia menegaskan, “Saya tidak mempercayai Rusia. Kita bahkan tidak bisa memverifikasi bahwa Rusia menghancurkan senjata kimia mereka sendiri, apalagi apakah mereka akan menghancurkan senjata kimia Suriah.”
Senator Sherrod Brown dari Partai Demokrat bersikap waspada, tetapi penuh harapan.
“Ini tentunya adalah situasi yang butuh kepercayaan dan verifikasi. Tetapi ada harapan hal ini bisa dilakukan dengan cara yang lebih komprehensif dimana kita bisa memusnahkan senjata kimia itu daripada melakukan serangan militer, yang bisa berdampak tak menentu,” papar Brown.
Presiden Barack Obama secara berhati-hati menyetujui inisiatif diplomatik Rusia untuk memusnahkan senjata kimia Suriah. Dukungan Obama ini mendapat tanggapan beragam dari seluruh dunia, dimana sejumlah pemimpin dunia mendukungnya sementara lainnya mengatakan Obama tidak bertindak cukup keras.
“Saya senang, tampaknya kita tidak akan berperang. Saya pikir itu adalah hal yang baik dan saya harap proposal Rusia itu akan ditanggapi serius,” ungkap McGovern.
Di Senat, senator John Barrasso dari Partai Republik mengatakan Obama tidak punya banyak pilihan selain meminta Kongres menunda voting untuk otorisasi serangan militer terhadap Suriah.
Ie mengatakan, “Presiden Obama menekan tombol jeda. Saya setuju dengan hal itu karena, jika voting dilakukan di DPR, ia beruntung jika bisa meraih 100 dari total 435 suara. Rancangan UU itu, saya yakin, juga tidak akan lolos di Senat.”
Di Senat, ketua kelompok mayoritas Harry Reid dari Partai Demokrat menegaskan bahwa aksi militer oleh Amerika belum sepenuhnya dikesampingkan.
“Suriah dapat menghindari serangan militer. Tetapi itu membutuhkan langkah yang cepat dan tegas di pihak rezim Assad untuk menyerahkan senjata kimia mereka. Kita memerlukan solusi diplomatik agar berhasil, tetapi hanya dengan omongan tidak berarti hal itu akan tercapai,” kata Reid.
Senator Barrasso juga skeptis bahwa diplomasi akan berhasil. Ia menegaskan, “Saya tidak mempercayai Rusia. Kita bahkan tidak bisa memverifikasi bahwa Rusia menghancurkan senjata kimia mereka sendiri, apalagi apakah mereka akan menghancurkan senjata kimia Suriah.”
Senator Sherrod Brown dari Partai Demokrat bersikap waspada, tetapi penuh harapan.
“Ini tentunya adalah situasi yang butuh kepercayaan dan verifikasi. Tetapi ada harapan hal ini bisa dilakukan dengan cara yang lebih komprehensif dimana kita bisa memusnahkan senjata kimia itu daripada melakukan serangan militer, yang bisa berdampak tak menentu,” papar Brown.
Presiden Barack Obama secara berhati-hati menyetujui inisiatif diplomatik Rusia untuk memusnahkan senjata kimia Suriah. Dukungan Obama ini mendapat tanggapan beragam dari seluruh dunia, dimana sejumlah pemimpin dunia mendukungnya sementara lainnya mengatakan Obama tidak bertindak cukup keras.