Para pengunjuk rasa masih berada di Lapangan Tahrir, Kairo untuk hari kelima dan sejumlah bentrokan baru dilaporkan terjadi. Sedikitnya 35 orang tewas lima hari terakhir ini dalam bentrokan antara pasukan keamanan dan pengunjuk rasa di Kairo dan kota-kota besar lain.
Komisi Tinggi PBB Urusan HAM Navi Pilay menyerukan pemerintah Mesir mengakhiri penggunaan kekuatan berlebihan terhadap para demonstran. Dalam sebuah pernyataan hari Rabu, Navi Pilay menyatakan terkejut atas foto-foto pemukulan brutal terhadap para demonstran yang sudah ditangkap.
Protes anti-pemerintah di Mesir terus berlangsung pada hari Rabu di sekitar Lapangan Tahrir di Kairo, walaupun konsesi telah diumumkan oleh pimpinan dewan militer yang berkuasa, yang dimaksudkan untuk meredakan ketidak-puasan.
Kepala Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata, Mohammed Hussein Tantawi, hari Selasa berjanji untuk mempercepat transisi kepada pemerintah sipil lewat pemilu presiden, sebelum bulan Juli 2012. Tantawi juga mengatakan komitmen Angkatan Bersejata untuk menyelenggarakan pemilu parlemen tepat pada waktunya.
Menurut Tantawi, Pemilu presiden Mesir akan diadakan sebelum akhir tahun 2012. Angkatan bersenjata dan dewan militer tidak bermaksud memerintah negara Mesir dan menempatkan kepentingan negara di atas segalanya. Angkatan Bersenjata dan Dewan Militer Mesir bersiap sepenuhnya untuk menyelenggarakan referendum terkait serah terima wewenang kepada pemerintah sipil, jika rakyat menghendakinya.
Tantawi mengatakan ia bersedia mempertimbangkan penyelenggaraan referendum jika pemerintahan militer harus berakhir lebih dini. Lebih lanjut dikatan Tantawi, ia telah menerima pengunduran diri kabinet sipil Perdana Menteri Essam Sharaf, tetapi masih tetap berkuasa hingga pemerintah baru terbentuk.
Namun puluhan ribu demonstran di Lapangan Tahrir, Kairo menolak langkah-langkah yang dinilai tidak cukup. Mereka ingin militer menyerahkan kekuasaan sekarang.
Pemilu parlemen dijadwalkan dimulai hari Senin, dan Tantawi berjanji pemilu akan berjalan sesuai rencana.Tetapi banyak pemimpin oposisi beranggapan pelaksanaan pemilu itu diragukan.
Sementara itu, pihak berwenang Mesir mengatakan hari Rabu 3 mahasiswa Amerika di Kairo ditahan bersama 3 orang pemrotes ketika melemparkan bom bensin terhadap polisi. Tidak ada tuduhan resmi yang dikenakan terhadap mahasiswa, yang mengatakan mereka tidak berbuat salah.