Krisis politik Mesir memburuk setelah puluhan ribu demonstran di Lapangan Tahrir menuntut jenderal tertinggi negara itu agar mundur dan menolak tawaran oleh dewan militer yang berkuasa untuk mempercepat peralihan ke pemerintahan sipil.
Demonstrasi dan bentrokan terus terjadi di beberapa kota hari Rabu, dengan satu orang tewas ditembak oleh pasukan keamanan di kota pelabuhan Iskandariyah, Mesir utara.
Pihak kepolisian menyangkal mereka menggunakan peluru tajam, tetapi kebanyakan dari 30 orang yang tewas di seluruh negara dalam kerusuhan terbaru itu mengalami luka tembak.
Ketua Dewan Agung Angkatan Bersenjata, Mohamed Tantawi, berjanji dalam pidato publik yang jarang dilakukannya hari Selasa untuk mengadakan pemilu presiden sebelum bulan Juli tahun 2012 dan mengisyaratkan dia bersedia untuk mengadakan referendum mengenai apakah kekuasaan militer harus diakhiri lebih awal.
Usul tersebut dipandang oleh banyak pihak sebagai cara yang dirancang untuk membujuk banyak warga Mesir yang khawatir akan terjadinya kerusuhan lagi dan memisahkan mereka dari para pemuda aktivis.
