Tautan-tautan Akses

Konvoi Warga Sipil Filipina Berlayar ke Karang yang Disengketakan


Perahu nelayan yang membawa aktivis dan relawan yang tergabung dalam koalisi non-pemerintah bernama Atin Ito melewati perairan Palauig Point, Zambales, barat laut Filipina saat menuju Scarborough Shoal pada 15 Mei 2024. (Foto: via AP)
Perahu nelayan yang membawa aktivis dan relawan yang tergabung dalam koalisi non-pemerintah bernama Atin Ito melewati perairan Palauig Point, Zambales, barat laut Filipina saat menuju Scarborough Shoal pada 15 Mei 2024. (Foto: via AP)

Sejumlah warga sipil Filipina berlayar dengan perahu nelayan pada Rabu (15/5), menuju ke kawasan terumbu karang yang diklaim China. Tindakan ini dilakukan untuk mengirimkan perbekalan bagi nelayan Filipina, dan menegaskan hak mereka terhadap jalur pelayaran yang disengketakan itu.

Perjalanan menuju perairan di sekitar Scarborough Shoal dilakukan dua pekan setelah kapal Penjaga Pantai China menembakkan meriam air ke dua kapal milik pemerintah Filipina di kawasan tersebut, yang merupakan insiden maritim terakhir antara kedua negara.

Seraya mengibarkan bendera-bendera kecil Filipina dan meneriakkan “Filipina milik kami, China keluar”, sekitar 200 orang menumpangi lima perahu nelayan komersial berlayar dari pelabuhan utara pada paginya, dengan dikawal oleh sejumlah perahu-perahu kecil.

Beberapa jam kemudian, satu kapal Penjaga Pantai Filipina bertemu dengan konvoi itu di laut terbuka dan mengawalnya, ketika perahu-perahu nelayan itu menyerahkan makanan dan bahan bakar ke nelayan Filipina dan meletakkan puluhan pelampung berwarna oranye dengan tulisan “WPS adalah milik kami”.

WPS adalah singkatan dari West Philippine Sea atau Laut Filipina Barat, nama yang ditetapkan negara itu bagi perairan Laut China Selatan, yang memang tepat berada di sisi barat negara itu.

Setelah itu, kelompok nelayan tersebut mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa mereka akan “melanjutkan pelayaran tahap kedua, bertujuan mencapai wilayah sekitar Panatag Shoal untuk perjalanan distribusi pasokan bagi nelayan-nelayan Filipina di kawasan tersebut”.

Penjaga Pantai Filipina di Manila mengatakan mereka telah mengerahkan lebih banyak kapal untuk mengawal konvoi tersebut.

Seorang juru bicara konvoi itu mengatakan kepada para jurnalis melalui aplikasi pesan bahwa “tidak ada kehadiran China” di sana, di mana perahu-perahu itu mengirimkan bantuan bagi para nelayan.

Dia menolak untuk mengungkapkan lokasi pasti pelayaran pada fase ini, kecuali mengatakan bahwa perahu-perahu tersebut “masih jauh dari terumbu karang”.

Kelompok ini juga menerima laporan adanya “kehadiran dalam jumlah banyak” kapal-kapal China di dekat Scarborough Shoal.

Disebut sebagai Panatag dalam bahasa Filipina, Scarborough Shoal telah menjadi api dalam sekam sejak China merebutnya dari negara itu pada 2012.

Terumbu karang yang kaya ikan itu berada sekitar 240 kilometer sebelah barat pulau utama Filipina, yaitu Luzon dan hampir 900 kilometer dari Hainan, daratan besar terdekat milik China. [ns/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG