Vigilante Coffee Company di Hyattsville, Maryland adalah kedai kopi independen pengusung third wave of coffee atau kopi gelombang ketiga, yang menampilkan kopi berkualitas tinggi, dan single origin atau tidak dicampur dengan kopi dari sumber lain. Mereka membeli langsung kopi dari petani di berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Seiring waktu saya ingin berbisnis dengan integritas. Bagi saya, sangat penting mengetahui asal usul produk dan siapa yang memproduksinya," ujar Christopher Vigilante, sang pemilik.
Chris mendalami ilmu pemanggangan dan pembelian kopi di Hawaii. Ia lalu kembali ke Washington DC untuk membuka pemanggangan kopi pada tahun 2012 dan akhirnya juga membuka kafe di Hyattsville tahun 2014.
Vigilante menyajikan kopi berkonsep micro roasting atau dipanggang sesuai dengan kebutuhan. Ciri lain dari kopi gelombang ketiga adakah metode alternatif dalam menyeduh, seperti pot vakum atau menuang kopi dengan saringan kertas.
Kopi di Vigilante juga diramu dengan bahan berkualitas lainnya, sehingga tidak hanya enak tapi juga cantik dilihat.
"Pertama, kopinya sangat enak. Kedua untuk mocha, mereka pakai cokelat asli, bukan sirup cokelat. Dengan susu atau susu kedelai juga enak," ujar pelanggan Romina Heymann.
Untuk mendapatkan kualitas ini, Chris dan staf-nya mencari kopi ke berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Selatan, Afrika, hingga Indonesia.
Di Indonesia, mereka berkunjung ke Bandung, Bali dan Solok, Sumatra Barat.
"Kita lebih suka membangun direct relationship, hubungan langsung dengan petani, jadi kita bisa dapat kerja sama yang bagus. Win-win solution dari kedua belah pihak. Kalau kita ingin kopi yang bagus kita bisa kasih tahu ke mereka bagaimana (kriterianya). Kalau mereka butuh dari kita sharing knowledge, jadi sama-sama belajar bareng, itu lebih penting buat kita," kata Awan Suryo Prasetyo, roaster Vigilante Coffee Company.
Irawati Dewi, pelanggan Indonesia, berharap Vigilante bisa menghadiri lebih banyak variasi kopi Indonesia.
"Kebanyakan kedai kopi di sini tahunya cuma kopi Sumatra, selalu Sumatra. Padahal, kan, kopi Indonesia banyak macamnya," kata Irawati.
Namun, Chris percaya akan ada banyak jenis kopi Indonesia yang dikenal banyak orang ke depannya.
"Orang ingin mencicipi rasa asli dari mana kopi itu berasal. Kami akan menjadi satu-satunya kedai kopi di AS yang menyajikan kopi asal Solok. Dengan perkembangan industri kopi di Indonesia, akan banyak kopi Indonesia lainnya yang mendunia," ujar Chris. [np/dw]