Polisi mengatakan, jumlah korban dari kerusuhan pemberontakan di wilayah terpencil India timur laut telah meningkat menjadi 72 orang, dengan ditemukannya lebih banyak lagi mayat dari desa-desa yang terbengkalai.
Polisi khusus negara bagian Assam, S.N. Singh, Kamis (25/12) mengatakan dua distrik di mana pemberontak separatis menembaki warga suku Adivasi tetap tegang, tetapi tenang, dengan tidak terjadi lagi kerusuhan baru dalam waktu 24 jam terakhir ini.
Pihak berwenang mengemukakan, pemberontak dari faksi separatis penduduk asli bernama Fron Demokratik Nasional Tanahair Bodo (NDFB) menyerang para pemukim suku Adivasi, Selasa malam.
Kebanyakan warga Adivasi, yang nenek-moyang mereka bermigrasi dari Assam lebih dari 100 tahun lalu, bekerja di perkebunan-perkebunan teh. Hari Kamis (25/12), ratusan penyintas yang ketakutan di Sonitpur, distrik yang paling terimbas kerusuhan, berlindung di sebuah gereja dan sekolah setempat.