Sekelompok pria penyerang bersenjata melancarkan tembakan ke arah sebuah parade militer di Iran barat daya, menewaskan paling sedikit 25 orang, dan melukai 60 lainnya pada Sabtu (22/9), demikian menurut media pemerintah.
Pejabat mengatakan dua orang bersenjata tewas. Kesaksian lain mengatakan, dua tersangka ditangkap.
Sekelompok pria bersenjata berat menembakan senjata otomatis selama lebih dari 10 menit ke arah peserta parade di Provinsi Khuzestan. Menurut laporan, sebagian besar korban adalah anggota pasukan elit Iran, Garda Revolusioner.
Baik ISIS dan sebuah kelompok yang menyebut dirinya “Gerakan Perjuangan Arab untuk Pembebasan Ahvaz” mengklaim bertanggung jawab atas penembakan di Ahvaz di Provinsi Khuzestan.
Televisi pemerintah mengatakan, penyerang menyasarkan sebuah panggung dimana pejabat Iran berkumpul untuk menonton parade tahunan memperingati Perang Iran – Irak yang berlangsung pada 1980-1988. Parade sejenis diselenggarakan di seluruh negara.
Kebanyakan yang tewas adalah anggota Garda Revolusioner Iran, dan beberapa laporan mengatakan, salah satu korban tewas adalah seorang jurnalis.
Reuters, yang mengutip media pemerintah Iran, melaporkan pemerintah Iran memanggil utusan Belanda, Denmark, dan Inggris pada Sabtu. Iran menuduh mereka melindungi kelompok oposisi Iran di negara mereka masing-masing.
Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, serangan ini terkait dengan “sekutu-sekutu Amerika di kawasan itu,” dan dia memerintahkan agar pasukan keamanan menyeret mereka yang bertanggung jawab ke meja hijau.
“Kejahatan ini merupakan kelanjutkan dari persekongkolan negara-negara kawasan yang jadi boneka dari Amerika, dan sasaran mereka adalah menciptakan ketidak-amanan di negara kita yang tercinta,” kata Khamenei dalam pernyataan yang diterbitkan di situsnya.
Meskipun dia tidak menyebut negara-negara itu, sekutu Amerika di kawasan itu termasuk musuh bebuyutan Iran, Israel, dan negara-negara Teluk Arab, khususnya Arab Saudi. [jm/ft]