Korea Utara telah mengakui meluncurkan misil balistik melewati Jepang, dan mengatakan hal itu dilakukan untuk menandingi latihan militer gabungan Korea Selatan Amerika Serikat.
Kantor berita resmi KCNA hari Rabu pagi (30/8) mengutip pemimpin Kim Jong Un mengatakan uji peluncuran misil balistik jarak sedang Hwasong-12 itu dilakukan seperti perang sesungguhnya dan merupakan langkah pertama Korea Utara untuk operasi di Pasifik dan “pendahuluan bermakna untuk membendung Guam.”
Presiden Donald Trump, dalam pernyataan hari Selasa (29/8) mengatakan semua opsi terbuka setelah Korea Utara melakukan peluncuran misil terbarunya itu.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih, Trump mengatakan, Korea Utara telah menunjukkan sikap memandang enteng negara-negara tetangganya, PBB, dan standar minimum perilaku internasional yang dapat diterima.”
Ditanya VOA sebelum masuk helikopter di Gedung Putih Selasa pagi mengenai apa yang akan dilakukan terhadap Korea Utara, Trump menjawab, “Kita lihat saja.”
Berbicara sebelum rapat darurat Dewan Keamanan PBB Selasa petang, Duta Besar Amerika untuk PBB Nikki Haley mengatakan para di0plomat “akan membahas apa lagi yang masih dapat dilakukan terhadap Korea Utara.”
Haley menambahkan, adalah tidak dapat diterima bahwa Korea Utara melanggar setiap resolusi Dewan Keamanan PBB, dan ia memperkirakan harus diambil langkah serius. [ds]