Korea Utara meluncurkan sejumlah rudal dari pantai timurnya pada Jumat (2/8) pagi, kata pejabat Amerika dan Korea selatan. Ini adalah peluncuran ketiga dalam waktu satu minggu.
Korea Utara meluncurkan dua proyektil kira-kira pukul 03.00 pagi waktu setempat dari Provinsi Hamgyong selatan, kata kantor kepala staf gabungan militer Korea selatan.
Peluncuran itu pada awalnya dilaporkan oleh Amerika, yang mengatakan senjata itu tampaknya merupakan rudal balistik jarak dekat yang tidak mengancam daratan Amerika.
Korea Utara telah menguji coba sedikitnya enam rudal jarak dekat dalam delapan hari terakhir, tampaknya untuk memperkuat posisi sebelum mengadakan perundingan nuklir dengan Amerika.
Peluncuran minggu lalu menggunakan versi Korea Utara dari rudal balistik Iskander buatan Rusia, yang agaknya dirancang khusus untuk bisa menembus pertahanan rudal Amerika dan Korea selatan.
Rabu (31/7), Korea Utara menguji coba apa yang disebutnya sebagai “sistem peluncur rudal kaliber besar yang baru dibuat.” Pejabat Amerika dan Korea selatan mengatakan percobaan ini adalah pelanggaran resolusi DK PBB.
Kamis (1/8), Presiden Trump meremehkan arti percobaan Korea Utara itu, yang disebutnya sebagai “percobaan rudal jarak dekat.”
“Kami tidak pernah membuat perjanjian tentang hal itu, dan saya tidak melihat ada masalah,” kata Trump.
Pejabat Amerika mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un secara pribadi telah berjanji kepada Trump tidak akan melakukan uji coba rudal jarak jauh ataupun mengadakan percobaan senjata nuklir. [ii/pp]