Korea Utara meluncurkan beberapa proyektil dari pantai timurnya pada Rabu (31/7) pagi, kata militer Korea Selatan.
Proyektil itu diluncurkan dari dekat semenanjung Hodo, kata kepala staf gabungan angkatan bersenjata Korea Selatan.
“Kita terus memantau kalau-kalau ada peluncuran lagi,” tambahnya.
Peluncuran itu terjadi enam hari setelah Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik jarak dekat, yang katanya dilakukan sebagai tanggapan atas keputusan Korea Selatan membeli senjata buatan Amerika dan melanjutkan latihan militer dengan Amerika.
Korea Utara mengatakan akan memulai kembali percobaan rudal balistik antar-benua dan percobaan senjata nuklir kalau Korea Selatan dan Amerika terus mengadakan latihan militer bersama. Pyongyang juga mengatakan tidak akan melanjutkan perundingan nuklir tingkat pejabat dengan Amerika.
Presiden Donald Trump belum berkomentar tentang peluncuran paling baru ini, tapi menepiskan peluncuran rudal minggu lalu itu sebagai “serangkaian uji coba.”
“Saya punya hubungan baik dengannya (Kim). Saya suka padanya dan ia suka pada saya. Kita lihat saja apa yang akan terjadi,” kata Trump pada Kamis (25/7) pekan lalu.
Korea Utara dilarang mengadakan kegiatan rudal balistik apapun berdasarkan resolusi DK PBB. [ii/pp]