Korea Utara telah menembakkan dua misil balistik jarak pendek, sebut militer Korea Selatan hari Kamis (9/5). Ini adalah kedua kalinya Pyongyang menembakkan misil dalam kurun kurang dari sepekan.
Salah satu proyektilnya menjangkau jarak 420 kilometer dan yang lainnya 270 kilometer, kata Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Korea Selatan dalam suatu pernyataan.
Misil-misil itu diluncurkan dari provinsi Pyongan Utara di bagian timur laut dan terbang ke arah timur, sebut pernyataan itu.
Provinsi itu merupakan lokasi pangkalan misil di Sino-ri, tempat disimpannya misil balistik jarak menengah Nodong, sebut program Beyond Parallel lembaga kajian CSIS.
Sementara itu hari Kamis di Gedung Putih Presiden Donald Trump mengatakan, tak seorang pun senang akan perkembangan tersebut, seraya menambahkan bahwa ia tidak percaya Korea Utara siap bernegosiasi.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mendesak Korea Utara agar menahan diri dan tidak menembakkan misil, yang ia sebut mempersulit upaya-upaya diplomatik untuk mendenuklirisasi Semenanjung Korea.
Dalam wawancara dengan jaringan televisi Korea Selatan KBS hari Kamis malam, Moon mengatakan bahwa meskipun penembakan jarak pendek bukan merupakan pelanggaran terhadap perjanjian militer antar-Korea, hal itu jelas mengganggu pembicaraan dan perundingan yang masih terus dilakukan. [uh]