Pernyataan yang dimuat kantor berita resmi Korea Utara KCNA, Sabtu (30/3), Pyongyang mengatakan semua isu antara Korea Utara dan Korea Selatan akan ditanggapi sepantasnya dalam kondisi perang tersebut.
Korea Utara sudah sering mengancam akan menyerang Korea Selatan dan pangkalan-pangkalan militer Amerika sejak awal Maret.
Hari Jumat, puluhan ribu warga Korea Utara melakukan unjuk rasa mendukung ancaman pemimpin mereka untuk melakukan serangan militer terhadap Amerika.
Tentara, buruh dan mahasiswa melakukan pawai di alun-alun Kim Il Sung di Pyongyang. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, tidak hadir dalam unjuk rasa itu.
Unjuk rasa berlangsung setelah Kim Jong-un memerintahkan persiapan serangan roket ke daratan Amerika dan pangkalan-pangkalan militer Amerika di Korea Selatan, Guam dan Hawaii.
KCNA mengatakan Kim Jong-un hari Jumat (29/3) menyiagakan satuan-satuan roketnya seusai pertemuan darurat dengan para komandan senior militer. Ia mengatakan sudah tiba saatnya untuk menyelesaikan masalah-masalah dengan Amerika.
Sumber militer Korea Selatan mengatakan kepada VOA, mereka mendeteksi peningkatan gerakan tentara dan kendaraan di lokasi-lokasi roket Korea Utara.
Korea Utara sudah sering mengancam akan menyerang Korea Selatan dan pangkalan-pangkalan militer Amerika sejak awal Maret.
Hari Jumat, puluhan ribu warga Korea Utara melakukan unjuk rasa mendukung ancaman pemimpin mereka untuk melakukan serangan militer terhadap Amerika.
Tentara, buruh dan mahasiswa melakukan pawai di alun-alun Kim Il Sung di Pyongyang. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, tidak hadir dalam unjuk rasa itu.
Unjuk rasa berlangsung setelah Kim Jong-un memerintahkan persiapan serangan roket ke daratan Amerika dan pangkalan-pangkalan militer Amerika di Korea Selatan, Guam dan Hawaii.
KCNA mengatakan Kim Jong-un hari Jumat (29/3) menyiagakan satuan-satuan roketnya seusai pertemuan darurat dengan para komandan senior militer. Ia mengatakan sudah tiba saatnya untuk menyelesaikan masalah-masalah dengan Amerika.
Sumber militer Korea Selatan mengatakan kepada VOA, mereka mendeteksi peningkatan gerakan tentara dan kendaraan di lokasi-lokasi roket Korea Utara.