Menurut sejumlah laporan, Korea Utara menembakkan paling sedikit dua misil jarak pendek beberapa hari yang lalu. Ini merupakan peluncuran Pyongyang pertama dalam satu tahun terakhir.
Harian Washington Post melaporkan peluncuran berlangsung pada Selasa (23/3) sore, dan katanya, beberapa misil jarak pendek diluncurkan akhir minggu lalu, tetapi tidak ada rincian lanjutan.
Beberapa media lain mengonfirmasi laporan itu, dan mengutip pejabat Amerika yang berbicara tanpa diungkap identitasnya.
Tidak jelas misil mana yang diuji, kapan pengujiannya, serta seberapa jauh jarak yang ditempuhnya. Pejabat Amerika dan Korea Selatan tidak segera menanggapi permintaan VOA untuk memberi komentar.
Pejabat Amerika dan Korea Selatan biasanya memberikan rincian tidak lama setelah peluncuran Korea Utara berlangsung. Pyongyang biasanya mengumumkan kegiatan seperti itu pada halaman muka media pemerintah pada hari berikutnya.
Hal-hal seperti itu tidak terjadi kali ini, sehingga menyebabkan beberapa pakar mempertanyakan, apakah misil yang diuji itu ukurannya kecil atau berhasil menghindari deteksi radar Amerika dan sekutunya.
Peluncuran itu, kalau bisa dikonfirmasikan, berlangsung beberapa hari setelah lawatan ke Seoul dan Tokyo oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dan Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken.
Pemerintahan Biden yang sedang mengkaji ulang kebijakan terhadap Korea Utara, telah berusaha memperbaharui pembicaraan dengan Korea Utara, tetapi sejauh ini Korea Utara tidak merespons ajakan dialog itu.
Banyak pakar menduga, Korea Utara akan segera melakukan uji misil yang lebih besar, termasuk misil balistik jarak jauh. [jm/ka]
