Tautan-tautan Akses

Korsel Ambil Langkah untuk Tangguhkan Izin Dokter yang Mogok


Para dokter melakukan unjuk rasa menentang kebijakan medis pemerintah di Seoul, Korea Selatan, 3 Maret 2024. (Foto: AP)
Para dokter melakukan unjuk rasa menentang kebijakan medis pemerintah di Seoul, Korea Selatan, 3 Maret 2024. (Foto: AP)

Pemerintah Korea Selatan pada Senin (4/3) mulai mengambil langkah-langkah untuk menangguhkan izin medis ribuan dokter junior yang mogok, beberapa hari setelah lewatnya tenggat yang ditetapkan pemerintah bagi mereka untuk mengakhiri aksi mogok tersebut yang berdampak buruk terhadap kegiatan rumah sakit.

Hampir 9 ribu dokter magang melakukan pemogokan selama dua pekan untuk memprotes desakan pemerintah untuk meningkatkan secara tajam kuota masuk sekolah kedokteran. Tindakan mereka menyebabkan ratusan operasi dan perawatan lainnya dibatalkan, serta mengancam akan membebani layanan medis negara itu.

Hari Senin, para pejabat dikirim ke puluhan rumah sakit untuk mengukuhkan secara resmi ketidakhadiran para dokter yang mogok. Sementara itu, pemerintah memulai langkah-langkah untuk menangguhkan izin mereka setidaknya selama tiga bulan, kata Wakil Menteri Kesehatan Park Min-soo dalam sebuah pengarahan.

Dokter Korea Selatan melakukan protes terhadap kebijakan medis pemerintah di depan kantor kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 25 Februari 2024. (Foto: Reuters)
Dokter Korea Selatan melakukan protes terhadap kebijakan medis pemerintah di depan kantor kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 25 Februari 2024. (Foto: Reuters)

Park mengatakan pihak berwenang nantinya akan memberitahu para dokter yang mogok mengenai kemungkinan penangguhan izin mereka dan memberi mereka kesempatan untuk menanggapi. Ia mengatakan perlu waktu beberapa pekan sebelum penangguhan itu mulai berlaku.

“Terlepas dari seruan dan tuntutan berulang kali dari berbagai kalangan, masih banyak dokter magang yang belum kembali ke rumah sakit. Pemerintah akan mengambil tindakan hukum mulai hari ini dengan melakukan inspeksi di tempat,” kata Park.

Ia kembali mengulangi seruan pemerintah bagi para dokter untuk mengakhiri aksi mogok mereka.

“Kami kembali mendesak mereka agar kembali ke pasien, dengan tidak mengabaikan penderitaan pasien yang berada di antara hidup dan mati – dan keluarga mereka,” ujarnya.

Pemerintah Korea Selatan sebelumnya memerintahkan para dokter yang mogok agar kembali bekerja pada 29 Februari. UU Kedokteran Korea Selatan mengizinkan pemerintah untuk mengeluarkan perintah kembali bekerja bagi para dokter sewaktu melihat risiko serius terhadap kesehatan masyarakat. Siapa pun yang menolak mengikuti perintah itu dapat dihukum dengan penangguhan izinnya hingga satu tahun, tan tiga tahun penjara atau denda sekitar $22.500.

Bulan lalu, pemerintah Korea Selatan mengumumkan akan meningkatkan kuota mahasiswa baru kedokteran sebanyak 2.000 mulai tahun depan, dari kuota 3.058 sekarang ini.

Para pejabat mengatakan mendesak sekali untuk memiliki lebih banyak dokter untuk menangani populasi yang menua dengan cepat dan untuk mengatasi kekurangan dokter di daerah-daerah perdesaan dan dokter spesialis penting namun bergaji rendah seperti dokter anak dan dokter di unit gawat darurat.

Para pejabat mengatakan rasio dokter terhadap populasi di Korea Selatan termasuk yang terendah di kalangan negara-negara maju. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG