Pasukan angkatan darat dan udara Korea Selatan mengatakan mereka akan menggelar latihan peluru tajam yang terbesar hari Kamis, di dekat perbatasan dengan Korea Utara, selagi Korea Selatan berada dalam kewaspadaan tinggi bagi setiap serangan oleh Korea Utara.
Seorang pejabat Korea Selatan mengatakan latihan di lapangan tembak Poncheon – 20 kilometer di selatan perbatasan – merupakan tanggapan atas pemboman mematikan Korea Utara ke Pulau Yeongpyeong milik Korea Selatan bulan lalu. Jenderal Korea Selatan Ju Eun-Shik mengatakan Seoul “akan menghukum sepenuhnya” Korea Utara jika membalas secara militer latihan tersebut.
Di Washington, juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan latihan militer yang direncanakan oleh Korea Selatan selaku sekutu Amerika, telah dipublikasikan secara luas dan bersifat membela diri. Robert Gibbs mengatakan hal itu “sama sekali” tidak seharusnya “menimbulkan reaksi” dari Korea Utara.
Para pejabat Korea Selatan hari Kamis mengatakan latihan peluru tajam akan melibatkan pesawat-pesawat jet tempur, helikopter, tank, senjata-senjata beroket K-9 dan 800 tentara. Korea Selatan sudah menggelar lebih dari 40 latihan serupa tahun ini, tetapi skala latihan mendatang ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Angkatan laut Korea Selatan juga sudah memulai latihan tiga hari di pantai timur negara itu hari Rabu, yang bertujuan antara lain untuk mencegah penyusupan kapal-kapal selam Korea Utara. Latihan angkata laut tersebut melibatkan enam kapal perang, di perairan yang 100 kilometer di selatan perbatasan maritim bagian timur kedua Korea.
Komandan brigade yang terlibat dalam latihan tersebut, kemarin mengeluarkan pernyataan bahwa Korea Selatan akan membalas dengan tuntas jika Korea Utara melakukan serangan seperti bulan lalu di Yeonpyeong. Sejauh ini Korea Utara belum mengancam akan membalas latihan baru tersebut.