Tautan-tautan Akses

Perang Retorika Antara Seoul dan Pyongyang Meningkat


Tentara Korea Selatan mendengarkan pidato Presiden Lee Myung-bak melalui televisi.
Tentara Korea Selatan mendengarkan pidato Presiden Lee Myung-bak melalui televisi.

Setelah Pyongyang mengancam akan melancarkan perang suci, Presiden Korsel mengatakan siap menanggapi dengan serangan balasan yang hebat.

Korea Utara dan Korea Selatan semakin meningkatkan perang retorika terhadap satu sama lain, sementara Korea Selatan melangsungkan serangkaian latihan militer lagi.

Korea Utara mengatakan Kamis pihaknya siap menggunakan penangkal nuklirnya dalam apa yang disebutnya “perang suci” jika diprovokasi. Menteri Angkatan Bersenjata Korea Utara Kim Yong Chun mengatakan, Korea Selatan secara sengaja mendorong situasi ke ambang peperangan.

Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak hari Kamis mengunjungi para tentaranya di pangkalan dekat perbatasan, dan mengatakan Korea Selatan sebaiknya siap menanggapi setiap serangan baru dari Korea Utara dengan serangan balasan yang hebat.

Presiden Lee juga menambahkan bahwa selama ini ia keliru, karena sebelumnya berpendapat kesabaran dapat menghadirkan perdamaian di Semenanjung Korea.

Pasukan darat dan udara Korea Selatan hari Kamis melancarkan latihan militer terbaru, dengan menggempur sebuah lembah bersalju hanya 30 kilometer dari perbatasan, dengan bom-bom dan amunisi dari tank, artileri, peluncur roket dan pesawat tempur F-15.

Mantan Diplomat Amerika Bill Richardson yang baru kembali dari Korea Utara mengatakan kepada VOA hari Kamis bahwa situasi sangat tegang sehingga diperlukan lebih banyak diplomasi. Ia mengatakan, ia ingin bisa menyaksikan dilanjutkannya kembali pembicaraan enam pihak yang melibatkan Korea Utara dan kekuatan-kekuatan regional lainnya.

Richardson menggambarakan situasi di Semenanjung Korea seperti bisa meledak setiap saat, dan mengatakan yang mendesak dilakukan sekarang adalah melanjutkan kembali dialog di meja perundingan.

XS
SM
MD
LG