Perang melawan korupsi mengalami stagnasi selama dekade terakhir di tengah pelanggaran hak asasi manusia dan menurunnya demokrasi di semua wilayah di dunia, demikian menurut analisa organisasi Transparency International.
Indeks Persepsi Korupsi organisasi itu, memeringkat 180 negara berdasarkan tingkat persepsi korupsi sektor publik dengan menggunakan skala nol (sangat korup) hingga 100 (sangat bersih), berdasarkan data dari puluhan sumber, termasuk Bank Dunia.
Laporan tahun 2021 menunjukkan bahwa di 86% negara, hanya ada sedikit atau tidak ada perbaikan dalam perang melawan korupsi selama dekade terakhir.
“Dari 180 negara dalam indeks kami, kurang lebih 134 tetap berada di posisinya pada tahun 2012,” kata Roberto Kukutschka, koordinator penelitian Transparency International yang membantu menyusun laporan tersebut.
“Kami hanya melihat beberapa perbaikan yang signifikan di 25 negara di seluruh dunia. Namun, pada saat yang sama, kami menyaksikan telah menurun di 23 negara. Kami menyaksikan ini … di semua wilayah di dunia. Namun, satu-satunya tempat di mana kami tidak melihat perbaikan yang signifikan adalah di Timur Tengah dan Afrika Utara,” kata Kukutschka kepada VOA.
Negara-negara paling bersih korupsi adalah Denmark, Finlandia dan Selandia Baru, yang semuanya mendapat skor 88 dari 100 pada indeks tersebut. [my/jm]