Keberhasilan Pyongyang baru-baru ini dalam percobaan peluncuran misil balistik dari kapal selam (SLBM) di mana misil tersebut terbang sampai 500 kilometer kemudian jatuh ke laut di dalam zona identifikasi pertahanan udara Jepang.
Ini menimbulkan keprihatinan bahwa Utara juga akan mengerjakan kapal selam baru yang bertenaga nuklir dan dapat menembakkan beberapa misil balistik.
Pengembangan kapal selam dengan tenaga nuklir akan memungkinkannya berada di bawah laut dalam waktu yang lama dan bergerak hingga jarak yang lebih jauh dengan kecepatan yang lebih tinggi tanpa terdeteksi, kata Moon Keun-sik, analis pertahanan di Forum Keamanan Pertahanan Korea. [gp]