Usaha diplomatik sedang meningkat untuk mengkoordinasi logistik dan agenda pertemuan puncak Korea Utara dengan Korea Selatan dan kemudian dengan Amerika Serikat, untuk merundingkan persetujuan untuk mengakhiri program senjata nuklir Korea Utara.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un membuka pintu untuk pembicaraan perlucutan nuklir dengan menyetujui pertemuan puncak antar Korea dengan pemimpin Korea Selatan Moon Jae-in, dan menyampaikan undangan untuk bertemu dengan Presiden Amerika Donald Trump.
Kim setuju untuk membicarakan pengakhiran program senjata nuklir negaranya yang dalam satu tahun ini, telah mempercepat usaha untuk mengembangkan misil balistik antar-benua (ICBM) yang dapat mencapai daratan Amerika Serikat, dan menangguhkan percobaan lebih jauh senjata yang provokatif sementara pembicaraan sedang berlangsung.
Baca juga: Diplomat Korut Berangkat ke Finlandia Temui Mantan Diplomat AS
Keputusan Presiden Trump untuk menyetujui pembicaraan penghapusan nuklir sebelum bulan Mei mengejutkan sekutu dan lawan. Namun, pemerintahan Trump telah mengatakan bahwa kampanye “tekanan maksimalnya” yang keras akan tetap berlaku sampai persetujuan dicapai.
Di bawah pemerintahan Trump, Amerika telah memimpin usaha internasional untuk mengenakan sanksi ekonomi yang meningkat terhadap Utara dan telah menekankan bahwa tindakan militer juga pilihan yang dapat ditempuh untuk mengakhiri ancaman nuklir yang meningkat. [gp]