Korea Utara sedang menantikan kembali kunjungan oleh mantan bintang NBA Dennis Rodman pada hari Selasa ini (13/6), yang akan menjadi kunjungan pertama Rodman ke negara tersebut sejak Presiden Donald Trump mulai menjabat.
Rodman telah menerima penghormatan "karpet merah" pada setiap kunjungan masa lalunya ke Korea Utara, namun banyak menerima kritikan karena melakukan kunjungannya pada saat terjadi ketegangan tinggi antara AS dan Korea Utara terkait program senjatanya.
Sebelumnya, pada Januari 2014, Rodman mengatur permainan bola basket dengan mantan pemain NBA dan pemain Korea Utara lainnya serta menyanyikan "Selamat Ulang Tahun" kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, yang lahir pada tanggal 8 Januari. Pada kunjungannya ke Pyongyang ketika itu, Rodman juga menyalahkan seorang misionaris Amerika atas hukuman penjaranya di Korea Utara, namun ia kemudian minta maaf atas sikapnya itu.
Seorang pejabat kementerian luar negeri Korea Utara di Pyongyang mengkonfirmasi bahwa Rodman diperkirakan akan tiba pada hari Selasa namun tidak dapat memberikan rinciannya. CNN melaporkan bahwa Rodman sedang berada di Beijing, dari mana ia diharapkan untuk terbang ke ibukota Korea Utara, Pyongyang.
Setiap kunjungan oleh pejabat tinggi atau selebriti Amerika, termasuk Rodman, mendapat kecaman karena dinilai gagal menggunakan pengaruh mereka terhadap seorang pemimpin yang diisolasi secara diplomatis oleh negara-negara lain di dunia.
Warga Amerika dianggap sebagai musuh di Korea Utara, karena kedua negara tidak pernah menandatangani perjanjian damai untuk secara resmi mengakhiri Perang Korea antara tahun 1950-53. Ribuan pasukan AS saat ini ditempatkan di Korea Selatan, dan di Zona Demiliterisasi antara kedua negara, salah satu perbatasan yang paling dijaga ketat di dunia. [pp]
