Pakistan memerintahkan agar sebuah kota bersejarah di selatan negara itu dikosongkan sementara air sungai Indus yang meluap membanjiri daerah-daerah baru di provinsi Sindh.
Para pejabat mengatakan hari Jumat bahwa penduduk telah diberitahu agar meninggalkan kota Thatta. Mereka mengatakan puluhan ribu warga mulai meninggalkan kota itu Kamis malam. Thatta adalah lokasi bagi makam-makam bersejarah dan situs-situs lain yang dibangun oleh Kerajaan Mughal yang memerintah anak benua itu.
Banjir yang mulai terjadi hampir sebulan yang lalu itu telah menghancurkan bagian yang besar Pakistan, mulai di daerah yang bergunung-gunung di utara dan beralih ke daerah pertanian di selatan. Bencana itu telah menewaskan kira-kira 1.600 orang dan menyengsarakan sampai 20 juta lainnya.
Hari Kamis, pemerintah AS mengatakan mendapatkan informasi yang layak dipercaya bahwa militan Pakistan akan menjadikan para pekerja bantuan asing dan para pejabat Pakistan yang terlibat dalam usaha bantuan banjir sebagai sasaran serangan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS P.J. Crowley mengatakan para pejabat Amerika menanggapi ancaman tersebut secara serius dan bekerja dengan Pakistan untuk meningkatkan keamanan.
Kota Bersejarah Pakistan Dikosongkan karena Banjir
Di kota Thatta, Pakistan selatan terdapat makam dan situs-situs bersejarah yang dibangun oleh Kerajaan Mughal.
