Dicky berada di antara sekitar 300 pelajar berseragam batik warna coklat yang memadati salah satu ruang di SMK Negeri 9 Solo, Kamis siang (13/2). Dicky, seorang pelajar tunarungu, bersama sejumlah pelajar difabel lainnya tampak menyimak gerakan tangan dan mulut seorang relawan yang berada di depannya menerjemahkan informasi yang disampaikan petugas dari KPU Solo tentang pemilu mendatang. Usai acara tersebut, Dicky yang didampingi relawan bahasa isyarat tunarungu, Angga Kusuma, mengaku sosialisasi dari KPU Solo ini cukup membantu dirinya saat menggunakan hak pilih pertama kali dalam pemilu mendatang.
Dalam kesempatan tersebut Dicky juga ikut memperagakan proses pencoblosan saat pemungutan suara di pemilu. Sementara itu, juru bicara tim sosialisasi pemilu untuk segmen penyandang Difabel KPU Solo, Estiono mengatakan KPU melakukan sosialisasi pemilu dalam dua bahasa yaitu bahasa lisan dan bahasa isyarat, dan sekolah inklusi di Solo ini termasuk salah satu lokasi sosialisasi pemilu.
Dalam sosialisasi tersebut, para pelajar dilatih menggunakan hak suaranya dalam pemilu. KPU Solo di hadapan ratusan pelajar ini juga menyerukan agar para pelajar pemilih pemula ini tidak golput.
Salah seorang siswa di SMK 9 Solo tersebut, Siti, mengaku masih kebingungan menggunakan hak suaranya dalam pemilu mendatang.
Antusiasme pelajar mengikuti sosialisasi pemilu ini sangat tinggi. Tim dari KPU Solo membawa sejumlah contoh lembaran surat suara untuk pemilihan DPR, DPD, DPRD propinsi dan DPRD kabupaten atau kota. Para pelajar juga dilatih melipat lembaran surat suara yang benar agar tidak rusak saat pemungutan suara dalam pemilu berlangsung.
KPU Solo menyebutkan jumlah pemilih dalam pemilu mendatang di Solo mencapai lebih dari 400 ribu warga. 12 partai dengan total caleg 458 orang ikut bertarung pada pemilu 2014 mendatang di Solo. Hampir 40 persen dari jumlah caleg tersebut adalah perempuan. Mereka akan memperebutkan 45 kursi di DPRD kota Solo.