JAKARTA —
Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mengatakan pihaknya sudah siap melayani peliputan media dan akses telekomunikasi dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013 di Nusa Dua, Bali, mulai 1 hingga 8 Oktober mendatang.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto mengatakan hingga saat ini sudah lebih dari 2.800 orang jurnalis dalam dan luar negeri yang mendaftar untuk peliputan KTT APEC 2013.
“Kami sudah melakukan segala upaya persiapan secara optimal sejak enam bulan yang lalu. Yang sudah terdaftar di kami itu ada sekitar lebih dari 2.800 jurnalis, baik asing maupun domestik, dan 60 persen adalah media asing,” ujarnya, Rabu (25/9).
“Demikian banyaknya sementara kapasitasnya kan terbatas, maka kami menggunakan sistem media pool dan host broadcaster (pelaksana siaran). Artinya yang berhak masuk (di arena KTT APEC) adalah yang menggunakan armband. Jadi tiap negara hanya boleh dua orang, jadi satu juru kamera dan satu fotografer.”
Gatot menambahkan, ada 20 orang host broadcaster yang disediakan panitia yang akan menyampaikan rekaman jalannya sidang KTT APEC ke media center dalam bentuk clean feed atau pengiriman bahan materi berita visual secara utuh melalui satelit. Hal itu menurut Gatot, bisa diambil melalui sistem konversi apapun yang berlaku di masing-masing negara.
Untuk melancarkan kerja peliputan dari para awak media, pihak Kominfo juga menyediakan akses pelayanan kesehatan, transportasi dan telekomunikasi bagi para awak media, ujar Gatot.
“Dari aspek telekomunikasi, kapasitas bandwidth betul-betul maksimal. Dan fasilitas hospitality, entertainment, kemudian free call ke negara-negara masing-masing itu sudah kami siapkan. Kemudian karena keterbatasan transportasi di lokasi maka kami siapkan semacam shuttle. Jadi sifatnya mobile kita sediakan. Drop off mereka di sebuah hotel dekat pintu masuk Nusa Dua, Bali,” ujarnya.
Sementara itu, sebanyak 4.924 polisi diterjunkan untuk mengamankan KTT APEC di Bali. Kepala Bagian Analisa dan Evaluasi Polri Komisaris Besar Rusli Hedyaman menjelaskan operasi pengamanan sudah akan dilaksanakan mulai 27 September hingga 10 Oktober 2013 mendatang.
“Selama pengamanan, sejumlah tempat-tempat rawan dan seluruh perbatasan yang menjadi akses masuk ke Pulau Bali saat ini menjadi fokus pengamanan,” ujarnya.
Rusli menambahkan, dalam KTT APEC yang berlangsung di Bali ini diperkirakan ada lebih dari 7.000 orang berkumpul, termasuk perwakilan dari 21 negara di kawasan Asia Pasifik serta undangan sebanyak 5.000 orang, media massa sebanyak 2.000-an orang, dan pemimpin usaha sebanyak 400 orang.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono pada Selasa (24/9) telah meninjau kesiapan sejumlah fasilitas yang akan digunakan dalam KTT APEC mendatang. Presiden memeriksa kesiapan ruangan yang akan digunakan dalam pertemuan puncak pemimpin negara-negara kekuatan ekonomi Asia Pasifik, yang diselenggarakan di Hotel Sofitel Nusa Dua Bali.
Presiden juga mengecek kelengkapan lainnya seperti ruang tunggu para kepala negara. Sementara itu Ibu Negara juga melakukan peninjauan kesiapan Taman Safari Bali untuk menerima kunjungan para istri pemimpin APEC dalam acara khusus para Ibu Negara.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto mengatakan hingga saat ini sudah lebih dari 2.800 orang jurnalis dalam dan luar negeri yang mendaftar untuk peliputan KTT APEC 2013.
“Kami sudah melakukan segala upaya persiapan secara optimal sejak enam bulan yang lalu. Yang sudah terdaftar di kami itu ada sekitar lebih dari 2.800 jurnalis, baik asing maupun domestik, dan 60 persen adalah media asing,” ujarnya, Rabu (25/9).
“Demikian banyaknya sementara kapasitasnya kan terbatas, maka kami menggunakan sistem media pool dan host broadcaster (pelaksana siaran). Artinya yang berhak masuk (di arena KTT APEC) adalah yang menggunakan armband. Jadi tiap negara hanya boleh dua orang, jadi satu juru kamera dan satu fotografer.”
Gatot menambahkan, ada 20 orang host broadcaster yang disediakan panitia yang akan menyampaikan rekaman jalannya sidang KTT APEC ke media center dalam bentuk clean feed atau pengiriman bahan materi berita visual secara utuh melalui satelit. Hal itu menurut Gatot, bisa diambil melalui sistem konversi apapun yang berlaku di masing-masing negara.
Untuk melancarkan kerja peliputan dari para awak media, pihak Kominfo juga menyediakan akses pelayanan kesehatan, transportasi dan telekomunikasi bagi para awak media, ujar Gatot.
“Dari aspek telekomunikasi, kapasitas bandwidth betul-betul maksimal. Dan fasilitas hospitality, entertainment, kemudian free call ke negara-negara masing-masing itu sudah kami siapkan. Kemudian karena keterbatasan transportasi di lokasi maka kami siapkan semacam shuttle. Jadi sifatnya mobile kita sediakan. Drop off mereka di sebuah hotel dekat pintu masuk Nusa Dua, Bali,” ujarnya.
Sementara itu, sebanyak 4.924 polisi diterjunkan untuk mengamankan KTT APEC di Bali. Kepala Bagian Analisa dan Evaluasi Polri Komisaris Besar Rusli Hedyaman menjelaskan operasi pengamanan sudah akan dilaksanakan mulai 27 September hingga 10 Oktober 2013 mendatang.
“Selama pengamanan, sejumlah tempat-tempat rawan dan seluruh perbatasan yang menjadi akses masuk ke Pulau Bali saat ini menjadi fokus pengamanan,” ujarnya.
Rusli menambahkan, dalam KTT APEC yang berlangsung di Bali ini diperkirakan ada lebih dari 7.000 orang berkumpul, termasuk perwakilan dari 21 negara di kawasan Asia Pasifik serta undangan sebanyak 5.000 orang, media massa sebanyak 2.000-an orang, dan pemimpin usaha sebanyak 400 orang.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono pada Selasa (24/9) telah meninjau kesiapan sejumlah fasilitas yang akan digunakan dalam KTT APEC mendatang. Presiden memeriksa kesiapan ruangan yang akan digunakan dalam pertemuan puncak pemimpin negara-negara kekuatan ekonomi Asia Pasifik, yang diselenggarakan di Hotel Sofitel Nusa Dua Bali.
Presiden juga mengecek kelengkapan lainnya seperti ruang tunggu para kepala negara. Sementara itu Ibu Negara juga melakukan peninjauan kesiapan Taman Safari Bali untuk menerima kunjungan para istri pemimpin APEC dalam acara khusus para Ibu Negara.