Para pemimpin Eropa dan Afrika bertemu Rabu (29/11), di Pantai Gading, untuk mengikuti KTT yang terfokus pada isu-isu yang mempengaruhi kedua benua, termasuk kerjasama ekonomi, penciptaan lapangan kerja, migrasi, serta perdamaian dan keamanan.
KTT Uni Eropa-Uni-Afrika selama dua hari di Abidjan itu menghadirkan para pemimpin negara dari 54 anggota Uni Afrika dan 28 anggota Uni Eropa.
"Kami berusaha untuk meningkatkan ketahanan sosial dan politik benua Afrika untuk kepentingan generasi sekarang dan masa depan,” kata Wakil ketua komisi Uni Afrika Kwesi Quartey pada sebuah pertemuan tingkat menteri menjelang KTT itu.
Pemerintah-pemerintah di kedua benua selama beberapa tahun terakhir menghadapi berbagai tantangan terkait migran yang mengalir melalui Afrika Utara, dan menyeberangi Laut Tengah ke Eropa. Mereka memperdebatkan penampungan pengungsi dan bagaimana meningkatkan keamanan sepanjang rute yang telah mengakibatkan ribuan orang tewas setiap tahunnya.
Kepala Kebijakan Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan, Selasa, KTT itu sendiri bukanlah pertemuan untuk membahas migrasi, namun isu itu harus dibahas.
Uni Eropa menyatakan, KTT itu akan membahas komitmen untuk persiapkan generasi muda dalam menghadapi peluang kerja, dengan berinvestasi dalam pendidikan, sains, dan pengembangan keahlian. KTT itu juga akan membahas usaha-usaha untuk meningkatkan perdagangan di Afrika, menciptakan perdamaian dan mencegah konflik. [ab/uh]
