Kuartet Timur Tengah mengimbau Palestina dan Israel agar memulai lagi pembicaraan dalam waktu satu tahun dan mencapai persetujuan selambat-lambatnya tahun depan setelah Palestina meminta PBB agar mengakui negara mereka.
Kuartet tersebut, yang terdiri dari Amerika, Uni Eropa, Rusia dan PBB, mendesak kedua pihak agar membuat usulan komprehensif mengenai wilayah dan keamanan dalam waktu tiga bulan dalam usaha untuk mencapai solusi yang disebut solusi ‘dua-negara’.
Imbauan Kuartet itu dilakukan hari Jumat pada waktu pemimpin Palestina Mahmoud Abbas meminta PBB agar mengakui negara Palestina, meskipun ditentang Amerika dan Israel.
Berpidato di Majelis Umum PBB, Abbas menyebut Israel “negara penjajah” dan mengatakan kontrol negara itu terhadap wilayah Palestina merupakan kebijakan “penjajahan kolonial.”
Israel menentang upaya Palestina untuk memperoleh pengakuan PBB tersebut, dengan mengatakan hal itu tidak memajukan proses perdamaian.