Tautan-tautan Akses

Kunjungan Anggota DPR AS ke Dalai Lama Picu Kecaman China


Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama menyambut mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi di Dharamsala, Himachal Pradesh, India, 19 Juni 2024. (Foto: Tenzin Choejor/Kantor Dalai Lama via Reuters)
Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama menyambut mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi di Dharamsala, Himachal Pradesh, India, 19 Juni 2024. (Foto: Tenzin Choejor/Kantor Dalai Lama via Reuters)

Sekelompok anggota senior Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) termasuk mantan ketuanya, Nancy Pelosi, bertemu dengan Dalai Lama dan pemerintah Tibet di pengasingan di India pada Rabu (19/6). Pertemuan mereka memicu kecaman keras dari China.

Kelompok bipartisan anggota DPR AS, yang dipimpin oleh Michael McCaul dan Pelosi, mengunjungi pemimpin spiritual Buddha berusia 88 tahun itu di markasnya di kota perbukitan Dharamsala, India utara.

Pelosi mengatakan kepada kerumunan warga Tibet bahwa merupakan suatu “kehormatan” bisa bertemu dengan Dalai Lama, dalam pidato yang disiarkan oleh Tibet TV – televisi milik pemerintah Tibet di pengasingan.

“Ini benar-benar sebuah berkah," kata Pelosi.

Kunjungan tersebut menyusul pengesahan rancangan undang-undang oleh Kongres AS yang berupaya mendorong Beijing untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Tibet. Pembicaraan itu dibekukan sejak 2010.

“Rancangan Undang-Undang (RUU) ini merupakan pesan kepada pemerintah China agar kita memiliki kejelasan pemikiran dan pemahaman terhadap isu kebebasan Tibet,” ujarnya.

Mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi (ketiga dari kiri) berpose bersama pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, dan sejumlah anggota senior DPR AS, di Dharamsala, India, Rabu, 19 Juni 2024. (Foto: website resmi Dalai Lama/AFP)
Mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi (ketiga dari kiri) berpose bersama pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, dan sejumlah anggota senior DPR AS, di Dharamsala, India, Rabu, 19 Juni 2024. (Foto: website resmi Dalai Lama/AFP)

Pelosi mengatakan RUU itu akan “segera ditandatangani” oleh Presiden AS Joe Biden.Menjelang kunjungan tersebut, kedutaan besar China di New Delhi mengkritik pertemuan tersebut, dengan mengatakan bahwa Dalai Lama "bukanlah seorang tokoh agama murni, tetapi seorang pengasingan politik yang terlibat dalam kegiatan separatis anti-China dengan berkedok agama."

Banyak warga Tibet di pengasingan khawatir Beijing akan menunjuk Dalai Lama tandingan, sehingga memperkuat kendali Beijing atas wilayah tempat mereka mengerahkan pasukan pada 1950.

Dalai Lama baru berusia 23 tahun ketika ia melarikan diri dari ibu kota Tibet, Lhasa, karena takut akan keselamatan dirnya setelah tentara China menghancurkan pemberontakan melawan pasukan China. Ia melintasi pegunungan Himalaya yang bersalju ke India.

Ia mengundurkan diri sebagai pemimpin politik rakyat pada 2011, dan menyerahkan kekuasaan sekuler kepada pemerintahan yang dipilih secara demokratis oleh sekitar 130.000 warga Tibet di seluruh dunia.

“Demokrasi diaspora Tibet di pengasingan sangat penting bagi kami,” kata Pelosi.

Penpa Tsering, sikyong atau kepala pemerintahan Tibet, mengatakan pihaknya tidak mengupayakan kemerdekaan penuh bagi Tibet, melainkan mengejar kebijakan "Jalan Tengah" yang sudah lama ada untuk mengupayakan otonomi yang lebih besar dan "menyelesaikan konflik China-Tibet melalui dialog".

Namun, kedutaan besar Beijing menuduh pemerintah Tibet berusaha melepaskan diri dari China.

“Kami mendesak pihak AS untuk sepenuhnya mengakui sifat separatis anti-China yang dimiliki kelompok Dalai,” tulis juru bicara Kedutaan Besar China di India di media sosial pada Selasa (18/6) malam.

Mereka menegaskan kembali posisinya yang sering diulang-ulang bahwa wilayah dataran tinggi itu “selalu menjadi bagian dari China sejak dulu kala”. [ab/th]

Forum

XS
SM
MD
LG