Presiden Joko Widodo untuk kedua kalinya mengunjungi Palu, Sulawesi Tengah, hari Rabu (3/10), untuk memonitor langsung upaya penanganan dampak korban gempa dan tsunami. Duka dan kesedihan terasa ketika pesawat kepresidenan menyentuh landasan bandara Mutiara Sis Al-Jufri di Palu. Sekitar 25 pasien luka-luka yang dirawat di ruang perawatan medis sementara tampak menunggu pesawat yang akan membawa mereka ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mendapat perawatan lebih baik.
Jokowi mendatang mereka satu per satu, menyalami dan membesarkan semangat. Selepas itu ia ke kelurahan Petobo di bagian selatan Palu untuk melihat upaya evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan pasca gempa kuat 7,4 Jum'at lalu (28/9), dilanjutkan ke lokasi Hotel Roa-Roa.
Selepas melihat upaya evakuasi di Hotel Roa-Roa, seorang anak mengikuti presiden hingga bersiap naik mobil.
Mengenakan baju bergaris-garis putih dan biru, anak yang kemudian diketahui bernama Izrael dan berusia 6 tahun ini, menyalami presiden.
"Bocah kecil ini saya temui di satu lokasi pengungsian korban gempa di kota Palu, tidak jauh dari Hotel Roa-Roa yang runtuh. Ibunya meninggal, sementara ayahnya dirawat karena luka. Pada tubuh bocah pemberani ini pun terlihat bekas luka," cuit Jokowi di Twitter dan Instagram.
Izrael (6 tahun), yang mengalami luka-luka di bagian wajah, ikut hingga ke mobil presiden dan ditawari makanan yang ada dibawa Jokowi. Wartawan Metro TV, Wahyu Wiwoho, yang tengah meliput kunjungan Presiden Jokowi di Palu merekam Izrael yang bercerita tentang pertemuan dan obrolannya dengan Presiden Jokowi tentang mamanya yang sekarang sudah “tinggi di atas gunung.”
Video Pertemuan Jokowi-Izrael Trending, Netizen Ingin Adopsi
Marla Aji, seorang netizen lain yang juga merekam pertemuan itu, memasang videonya di akunnya @aji_marla, yang kemudian mendapat banyak reaksi masyarakat.
Video pendek Marla Aji itu sudah di-RT lebih dari sepuluh ribu kali. Pemilik akun Twitter @bitdot mencuit “adeknya kuat, malah saya yang nangis.”
Sementara @ferdiriva yang luluh, mencuit “bisa jadi dia mau ikut naik pesawat sama pak jokowi biar bisa lihat ibunya di atas sana.”
Seorang netizen lain bahkan ingin mengadopsi Izrael. “Kalau boleh saya adopsi? Anak istri sudah setuju. Kalau boleh minta no contact org yg bisa menghubungkan langsung.”
Koresponden VOA di Palu, Yoanes Litha, melaporkan banyak anak yang kehilangan orang tua akibat gempa dan tsunami, dan kini dirawat di berbagai pos pengungsian. Foto-foto mereka dipasang di depan pos pengungsian, dengan harapan ada yang mengenali mereka.
Jika masih ada anggota keluarga yang bertahan, meskipun berada dalam kondisi luka-luka seperti ayah dan saudara kembar Izrael, anak-anak ini tinggal bersama mereka. [em]