Para nelayan yang membekuk pria yang dicurigai melakukan serangan kedua terhadap Perdana Menteri Jepang dalam waktu kurang dari setahun mengatakan pada Minggu (16/4) bahwa mereka terkejut dengan kurangnya pengamanan yang disiapkan bagi Perdana Menteri Fumio Kishida.
Nelayan Tsutomu Konishi sedang menonton Kishida pada acara kampanye di pelabuhan nelayan ketika sebuah benda terbang di atas kepala dan mendarat di dekat sang perdana menteri, kata Konishi. Seorang petugas keamanan lalu menutupi objek tersebut dengan tas antipeluru, kata Konishi, 41. Para nelayan kemudian mengerumuni penyerang tersebut.
“Saya tidak pernah mengira kejahatan seperti ini akan terjadi di kampung halaman saya, yang merupakan daerah penangkapan ikan yang kecil,” kata Konishi pada Minggu sambil menyeruput secangkir kopi di pelabuhan Saikazaki. “Saya masih terkejut dan terpana.”
Sang perdana menteri tidak terluka, tetapi seperti banyak orang lainnya di Jepang, Konishi memikirkan apa yang harus dilakukan negara untuk melindungi tokoh masyarakat dengan lebih baik.
“Pada saat Perdana Menteri Jepang sedang berkunjung, mungkin kita perlu menyediakan detektor logam,” kata Konishi.
Masaki Nishide, seorang nelayan berusia 55 tahun dari Saikazaki, mengatakan sebagian besar orang yang hadir pada acara yang digelar pada Sabtu (15/4) lalu adalah penduduk dan pendukung kandidat lokal. Dia mengatakan pemuda yang membawa ransel abu-abu perak itu tampak berbeda dari yang lain.
“Orang-orang di sini semua berpakaian seperti saya, dan tidak ada yang membawa ransel; hanya dia,” kata Nishide, yang mengenakan pakaian olah raga dan sepatu karet merah. “Jika saya bertanggung jawab atas keamanan, saya akan meminta agar semua tas diperiksa,” tambahnya. [lt/rs]
Forum