Beberapa aktivis hari Selasa (16/6) mengatakan pejuang-pejuang Kurdi dan pemberontak Suriah kini menguasai sepenuhnya kota perbatasan penting di Suriah – Tal Abyad – setelah berhasil mengusir militan ISIS.
Badan Pemantau HAM Suriah mengatakan militan ISIS melarikan diri ke desa-desa di bagian selatan dan barat kota itu, dan sejumlah besar ranjau darat tampaknya telah ditanam di Tal Abyad.
Merebut kota di perbatasan Turki itu akan memotong jalur pasokan ISIS ke kota Raqqa di bagian selatan Suriah. Militan ISIS menggunakan jalur tersebut untuk menyelundupkan senjata dan militan ke Suriah, dan menjual minyak ke pasar gelap untuk mendanai kelompok teror itu.
Pentagon hari Senin (15/6) mengatakan lima dari sembilan serangan udara pimpinan Amerika di Suriah menarget Tal Abyad, sementara pesawat-pesawat tempur melancarkan 16 serangan udara di sekitar Irak, dengan membom posisi-posisi ISIS di dekat kota Mosul – kota terbesar kedua yang menjadi benteng pertahanan ISIS.
Pertempuran terbaru di bagian utara Suriah ini telah membuat ribuan warga sipil melintasi perbatasan menuju Turki. Sedikitnya 23 ribu warga sipil telah melarikan diri sejak awal Juni ini, menurut badan urusan pengungsi PBB – UNHCR.
“Sebagian besar yang tiba adalah warga Suriah yang berhasil melarikan diri dari pertempuran antara pasukan yang bersaing sengit di dan sekitar kota perbatasan Tal Abyad yang dikuasai militan ISIS,” ujar juru bicara UNHCR William Spindler. Di antara para pengungsi itu juga terdapat lebih dari dua ribu warga Irak.
Pertempuran di daerah itu telah mengakibatkan ribuan warga sipil di Suriah menyeberangi perbatasan itu untuk mencari tempat aman di Turki.
Sementara itu, utusan PBB Staffan de Mistura berada di Damaskus untuk bertemu dengan para pejabat tertinggi pemerintah Suriah dalam usaha untuk mewujudkan gencatan senjata dalam perang saudara di negara itu.