Abu Zeid al-Jabouri hampir tak percaya bahwa sudah satu tahun ia lari meninggalkan Mosul untuk menghindari pembantaian brutal oleh pasukan ISIS dan masih tinggal di salah satu kamp penampungan di Kurdistan, Irak.
"Mustahil! Rasanya mustahil bahwa sudah satu tahun saya keluar dari kota itu dan bahwa situasi sekarang ini berlangsung selama itu."
Kelompok ISIS juga menguasai wilayah yang luas di Propinsi Anbar. Bulan lalu, pasukan darat Irak, didukung oleh pasukan Amerika dan sekutu-sekutu lain, melancarkan serangan untuk merebut kembali Anbar dari kelompok radikal itu.
Pemerintahan Obama, Rabu, mengesahkan tambahan 450 tentara untuk Irak sehingga menjadikan jumlah personel militer Amerika yang bertugas di sana 3500 orang.Dalam sebuah wawancara dengan VOA, Kamis, ketua parlemen Irak Salim al-Jibouri, meminta lebih banyak bantuan internasional.
"Keputusan pemerintah Amerika itu merupakan sebuah langkah cukup baik, yang mengindikasikan keinginan dan hasrat serius Amerika dalam memerangi ISIS," ujar al-Jibouri. Tapi, jelas bahwa ini bukan tingkat yang dibutuhkan untuk meraih kemenangan segera dalam perang ini. Rakyat Irak berharap mendapat lebih banyak bantuan dan solidaritas masyarakat internasionaldan, khususnya, Amerika."
Amerika juga akan mengirimkan senjata dan peralatan bagi pasukan Irak, termasuk milisi setempat yang berperang di bawah komando militer Irak. Anggota Kongres Amerika dari California, Ed Royce, mengatakan kepada VOA, pemerintah Irak harus memperbaiki kerjasama dengan suku Sunni dan Kurdi yang memerangi ISIS.
"Yang ingin saya katakan adalah, 'Jika Anda tidak menyerahkan senjata kepada milisi Kurdi agar mereka bisa mempertahankan diri, atau jika Anda tidak memberikan senjata kepada suku-suku yang memerangi ISIS di Anbar, maka Amerika akan melakukannya.' Kita harus mengatakan kepada Baghdad, 'Anda harus lakukan ini karena mereka yang menghadapi risiko menjadi korban di garis depan.'"
Royce, dari Partai Republik, mengatakan mengirim milisi Syiah yang didukung oleh Iran untuk berperang di wilayah-wilayah Sunni dan Kurdi bukan merupakan langkah yang tepat.