Pejuang Kurdi hari Selasa (27/1) memperluas ofensif terhadap kubu-kubu militan ISIS dekat Kobani, sehari setelah merebut kota Suriah di perbatasan dekat Turki itu.
Mereka mengatakan telah menguasai desa Qarah Hlanj dan klaim itu dikonfirmasi LSM Syrian Observatory for Human Rights yang berkantor di Inggris. Pertempuran juga memanas di desa lainnya yaitu Shiran.
Amerika mengatakan pejuang Kurdi baru menguasai 90 persen wilayah Kobani setelah bertempur selama empat bulan. Sebagian besar kota yang tadinya berpenduduk 200.000 orang itu kini telah hancur.
Sejumlah kecil penduduk Kobani, yang sempat melarikan diri ke tempat-tempat pengungsian di Turki, mulai pulang hari Selasa.
Pejuang Kurdi mengibarkan bendera mereka dan berfoto-foto di jalanan yang penuh puing-puing. Tetapi seorang pejabat menghimbau pengungsi Kobani agar tidak pulang dulu karena di sana tidak ada makanan, air, listrik ataupun obat-obatan.
Pasukan keamanan Turki menembakkan gas airmata untuk menghalangi sekitar 1.000 orang Kurdi yang hendak melintasi perbatasan dan ikut perayaan di Kobani.
Direbutnya Kobani bisa merupakan satu kekalahan besar bagi ISIS, yang telah menguasai dan memberlakukan kekhalifahan Islam di sejumlah wilayah luas di Suriah utara dan Irak barat.
Di lain pihak, ini adalah kemenangan bagi pejuang Kurdi dan koalisi pimpinan Amerika yang telah melancarkan ratusan serangan udara terhadap berbagai lokasi ISIS di Suriah dan Irak.