Dengan menggunakan mesin berat, tim SAR, Selasa (8/9), berhasil menemukan delapan lagi jenazah dari tambang marmer yang ambruk di Pakistan Barat Laut, sehingga meningkatkan jumlah korban tewas dalam insiden itu menjadi 16.
Penyebab ambruknya tambang itu masih belum diketahui, kata sejumlah pejabat setempat. Kecelakaan pertambangan merupakan peristiwa yang sering terjadi di Pakistan, di mana peraturan keamanan sering diabaikan.
Diperkirakan 30 penambang sedang sibuk mengangkut marmer dari bawah tanah ke truk-truk yang dipersiapkan, Senin (7/9), sewaktu tambang di distrik Mohmand, dekat perbatasan Afghanistan, itu ambruk. Delapan penambang berhasil ditarik ke luar dari tambang itu pada hari yang sama dalam keadaan tewas, sementara delapan lainnya pada Selasa (8/9), kata Khateer Ahmad, seorang pejabat penanggulangan keadaan darurat di wilayah barat laut Pakistan.
Belum jelas berapa banyak penambang yang diduga tertimbun dalam reruntuhan. Shaukat Yousafzai, seorang pejabat Kementerian Tenaga Kerja tingkat provinsi, mengatakan, sembilan penambang dilaporkan cedera dalam insiden tersebut.
Ada spekulasi di kalangan warga setempat bahwa kecelakaan itu dipicu oleh ledakan bom yang digunakan untuk mendapatkan marmer. Ledakan itu memicu terjadinya pergeseran bebatuan. Namun, para penyelidik mengatakan, investigasi masih berlangsung untuk mengetahui penyebab ambruknya tambang tersebut. [ab/uh]