Tautan-tautan Akses

Laporan: Militer China Terus Lakukan Peretasan


Kejaksaan Agung AS mendakwa lima pejabat militer China dalam kasus peretasan dan mata-mata ekonomi (foto: dok).
Kejaksaan Agung AS mendakwa lima pejabat militer China dalam kasus peretasan dan mata-mata ekonomi (foto: dok).

Perusahaan keamanan internet AS mengatakan unit militer China yang menjadi sorotan pada tuduhan mata-mata di internet Amerika terus melancarkan kegiatan peretasan.

Perusahaan keamanan internet AS 'Mandiant', yang pertama kali menerbitkan laporan yang mendokumentasikan dugaan peretasan bisnis Amerika oleh unit Pasukan Pembebasan Rakyat (PLA) di Shanghai mengatakan, kelompok itu yang dinamakan APT1 masih berusaha meretas data perusahaan-perusahaan Amerika.

Richard Bejtlich, pimpinan keamanan Mandiant mengatakan kepada VOA bahwa perusahaannya terus memantau kegiatan-kegiatan kelompok itu.

Berita itu keluar setelah perusahaan keamanan Amerika lainnya hari Senin mengumumkan memiliki bukti unit PLA lainnya juga terlibat dalam peretasan dan serangan terhadap badan-badan pemerintah Barat dan kontraktor pertahanan sejak tahun 2007. CrowdStrike mengatakan peretasan itu menarget badan sektor udara, antariksa dan komunikasi Amerika.

China menyangkal militernya terlibat dalam pencurian data dari perusahaan-perusahaan Amerika. Setelah lima anggota PLA-nya dinyatakan bersalah oleh Amerika bulan lalu, Beijing memprotes dengan menangguhkan kelompok kerja internet gabungan dengan Amerika.
XS
SM
MD
LG